sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tuntut Gaji Naik, Ratusan Karyawan Apple di Australia Ancam Mogok saat Natal

Technology editor Indah Mulyani
12/12/2022 18:31 WIB
Pemimpin serikat pekerja dan ratusan staf pekerja Apple di Australia berencana akan melakukan pemogokan menjelang Natal. 
Tuntut Gaji Naik, Ratusan Karyawan Apple di Australia Ancam Mogok saat Natal (Dok.MNC)
Tuntut Gaji Naik, Ratusan Karyawan Apple di Australia Ancam Mogok saat Natal (Dok.MNC)

IDXChannel - Dalam upaya menuntut kenaikan upah dan sistem kerja yang lebih baik, pemimpin serikat pekerja dan ratusan staf pekerja Apple di Australia berencana akan melakukan pemogokan menjelang Natal

Hal tersebut dinilai sejumlah pihak akan menurunkan angka penjualan dan layanan brand produsen iPhone di Negara Kangguru tersebut.

Pemogokan kabarnya akan dilakukan kurang dari dua hari oleh sekitar 200 orang dari sekitar 4.000 karyawan Apple di Australia. 

Anggota Serikat Pekerja Ritel dan Makanan Cepat Saji Australia (RAFFWU) meminta Apple Inc (AAPL.O) untuk membuat daftar nama pekerja tetap, revisi jam kerja, dan hari libur akhir pekan dua hari berturut-turut, dan kenaikan upah tahunan yang disepakati.

"Pemogokan Natal ini adalah cara bagi anggota kami untuk mengambil kembali waktu mereka bersama keluarga dan teman-teman. Sementara manajemen terus menolak untuk memberi hak pekerja hak yang paling dasar," kata sekretaris RAFFWU, Josh Cullinan, kepada Reuters, dilansir dari NewYork Post, Senin (12/12).

“Upaya untuk membawa manajemen ke meja perundingan gagal awal pekan ini, Apple menolak untuk bertemu hingga Februari,” kata Cullinan.

Pekerja yang mogok berencana akan keluar dari gerai ritel Apple pada pukul 3 sore pada 23 Desember mendatang dan berhenti bekerja sepanjang Malam Natal, yang biasanya menjadi waktu puncak untuk penjualan iPhone, jam tangan, dan produk Apple lainnya.

Tindakan tersebut akan dilakukan secara nasional tetapi akan memiliki dampak terbesar di dua gerai ritel di Brisbane, Adelaide dan Newcastle di mana RAFFWU memiliki anggota terbanyak.

Terkait hal ini, seorang juru bicara Apple menolak untuk mengomentari negosiasi, namun ia mengatakan bahwa perusahaan akan memberi penghargaan kepada anggota tim mereka yang berprestasi di Australia dengan kompensasi besar.

Sebelumnya, Juni lalu, pekerja Apple di Maryland menjadi karyawan ritel pertam yang menetapkan tanggal resmi pada bulan Januari mendatang untuk memulai negosiasi dengan Apple.

"Anda tidak dapat memberi penghargaan pada keseimbangan kehidupan pekerja," kata seorang karyawan Apple, yang akan bergabung dalam pemogokan tetapi tidak ingin disebut namanya karena kekhawatiran menjadi sasaran manajemen.

"Apa yang kami dapatkan dengan Apple adalah pengaturan di mana semua manfaat non-wajib yang memungkinkan keseimbangan kehidupan kerja bagi pekerja telah diambil," tambahnya. 

RAFFWU menyebutkan, Tindakan pemogokan lain yang telah berlanjut dari awal 2023, termasuk larangan perbaikan iPhone dan perbaikan Apple Watch selama jam-jam tertentu di beberapa outlet, larangan melakukan penjualan apa pun, dan larangan mengenakan kaos merah ikon perusahaan.

Penulis: Savira Agustin 

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement