IDXChannel - Setelah pandemic covid-19 berakhir, perusahaan kembali menerapkan kerja dikantor sampai akhirnya kerja jarak jauh atau kerja dari rumah telah ditiadakan.
Bagi perusahaan seperti platform komunikasi video Zoom, transisi ini berarti perubahan drastis untuk beradaptasi dengan dunia kerja baru, kata kepala EMEA Frederik Maris.
“Dua tahun lalu, pada dasarnya hanya rapat,” kata Maris dikutip dari Insider dalam sebuah wawancara di konferensi teknologi Gitex baru-baru ini.
“Sekarang kami menjadi perusahaan yang benar-benar berbeda.”
“Logo dan merek kami ini merupakan berkah sekaligus kutukan karena semua orang mengenal Zoom, namun semua orang mengenal kami hanya saat rapat,” ujarnya.
Perusahaan menuai kesuksesan besar selama pandemi. Ketika perusahaan-perusahaan lain mengalami penurunan pendapatan di tengah lockdown dan kekhawatiran terhadap virus corona, Zoom justru booming.
Dimulai dari perusahaan, sekolah, bahkan antar pertemanan pun menggunakan zoom sebagai cara untuk tetap silaturahmi tanpa menyebarkan virus.
Zoom salah satu pendukung dan penerima manfaat utama kerja jarak jauh, telah menyerah pada tekanan untuk kembali ke kantor dan memerintahkan beberapa pekerja untuk kembali bekerja.
Dengan perubahan lanskap kerja, Zoom berupaya memperluas jangkauannya untuk mewujudkan produktivitas dan keterlibatan, dengan fokus utama pada Artificial Intelligence (AI).
Pada September 2023, Zoom meluncurkan asisten AI yang dapat digunakan untuk tugas-tugas seperti menyusun email dan pesan, merangkum rapat, dan membantu sesi mengeluarkan pendapat.
Produk ini mirip dengan alat kerja yang didukung AI seperti duet AI Google dan Copilot Microsoft.
“Semua orang mencoba mencari cara untuk menggunakan AI dengan cara yang membantu pekerja menjadi lebih produktif,” kata Maris tentang para pesaingnya. “Kami melihat Microsoft sebagai pesaing langsung.”
Microsoft juga merupakan pesaing di bagian lain bisnis Zoom.
Melansir Insider, awal tahun ini para eksekutif Zoom secara internal mengklaim bahwa salah satu produk keterlibatan karyawan baru perusahaan, Workvivo, memenangkan hingga 80 persen penjualan saat bersaing dengan Microsoft Viva, berdasarkan rekaman pertemuan semua pihak.
(DKH)