4 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengambil Cicilan, Minimalisir Risiko Gagal Bayar
Banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil cicilan, apalagi jika tenornya mencapai belasan tahun. Ini bertujuan untuk meminimalisir risiko gagal bayar
IDXChannel—Banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil cicilan, baik itu angsuran pembelian kendaraan bermotor atau Kredi Pemilikan Rumah (KPR). Diperlukan persiapan matang untuk meminimalisir risiko di masa depan.
Mengambil cicilan atau membeli suatu barang dengan mengangsur pembayaran, artinya Anda menambah beban kewajiban yang harus dibayarkan tiap bulan. Oleh karena itu, mengambil cicilan tidak bisa dilakukan sembarangan.
Pembelian barang dengan cara mengangsur, jika dilakukan tanpa persiapan dan perhitungan cermat, dapat berisiko pada kesulitan membayar di masa mendatang. Apalagi jika tenor cicilan berlangsung selama 5-10 tahun.
Bank atau lembaga pemberi pinjaman pun menerapkan langkah preventif sebelum mengabulkan pengajuan pinjaman untuk menghindari risiko gagal bayar. Sebab ketika gagal bayar terjadi, peminjam dan pemberi pinjaman sama-sama merugi dan kesulitan.
Contoh salah satu langkah preventif yang dilakukan perbankan adalah mengukur kemampuan bayar calon debitur dengan menghitung pengeluaran dan pemasukan debitur tiap bulan.
Jika pemberi pinjaman memasang pagar preventif, maka sebagai peminjam, sudah sepatutnya juga debitur memperhitungkan kesiapannya sebelum mengajukan cicilan. Apa saja yang harus diperhatikan?
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengambil Cicilan
1. Kondisi Finansial
Calon debitur harus mengevaluasi kondisi keuangannya terlebih dahulu. Menghitung berapa kewajiban yang harus dibayarkan tiap bulan. Jika menambah beban kewajiban, apakah pemasukan tiap bulan masih leluasa untuk membayarnya?
Beban kewajiban yang harus dibayarkan tiap bulan antara lain tagihan listrik, setoran wajib ke orangtua jika ada, biaya transportasi, pulsa, internet, kebutuhan pokok bulanan, dan lain-lain.
Jika Anda memiliki pemasukan sebesar Rp7 juta tiap bulan, dan memiliki beban kewajiban tiap bulan Rp3 juta, maka ambillah cicilan yang nominal tiap bulannya masih bisa dibayarkan dengan sisa uang Rp4 juta.
2. Mempelajari Cicilan
Sebelum membeli barang, pelajari terlebih dahulu jenis cicilan yang hendak Anda ambil. Tiap cicilan mesti dibebani biaya bunga. Hitunglah apakah beban bunga yang diminta perbankan dan lembaga pemberi pinjaman sesuai dengan kemampuan bayar Anda.
Ada pula cicilan yang mengharuskan debitur untuk menyerahkan jaminan. Ada jenis cicilan yang menerapkan bunga tetap dan bunga tidak tetap.
3. Hitung Lama Angsuran
Hitunglah lama cicilan yang bisa Anda ambil. Dalam KPR contohnya, semakin lama tenor angsuran, biasanya semakin kecil nominal cicilan yang harus dibayar tiap bulan. Namun beban bunganya tentu tidak sedikit.
Cocokkan dengan kondisi keuangan Anda. Dengan sisa uang yang tersedia tiap bulan, berapa nominal cicilan yang bisa Anda bayarkan tiap bulan? Lalu hitunglah, dengan nilai itu, berapa lama waktu cicilan yang aman untuk kondisi keuangan Anda.
4. Pikirkan Risiko Jangka Panjang
Masa depan tidak dapat diramal, namun bisa dipersiapkan. Setiap orang perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk di masa mendatang. Oleh karena itu, sebelum mengambil cicilan, ada baiknya Anda mengumpulkan dana darurat yang cukup.
Dana darurat ini kelak akan berfungsi jika suatu saat pemasukan Anda macet, Anda masih memiliki dana yang cukup untuk membayar kewajiban bulanan, termasuk cicilan Anda.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil cicilan. Di samping itu, Anda juga harus mempertimbangkan, apakah barang atau objek yang hendak dibeli benar-benar kebutuhan yang sangat penting. (NKK)