BANKING

Bank OCBC NISP Memandang Pemulihan Ekonomi On The Track

Yulistyo Pratomo 11/03/2021 23:45 WIB

Direktur Bank OCBC NISP, Johannes Husin, memandang proses pemulihan ekonomi di Indonesia sudah berada di jalurnya.

Bank OCBC NISP Memandang Pemulihan Ekonomi On The Track. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Bank OCBC NISP, Johannes Husin, memandang proses pemulihan ekonomi di Indonesia sudah berada di jalurnya. Hal itu dia sampaikan dalam talkshow Market Outlook bertema untuk memberikan insight perekonomian dan investasi sepanjang tahun 2021 “Balancing Recovery and Growth Momentum in 2021”.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Private dan Premier Banking ini dihadiri oleh Koordinator PMO Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Arya Sinulingga, sebagai keynote speech, dan Aviliani selaku Peneliti Senior sekaligus Komisaris Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

“Satu tahun sudah pandemi memberikan tantangan dan implikasi besar bagi seluruh sektor tidak terkecuali perbankan dan juga seluruh elemen masyarakat termasuk pelaku usaha dan nasabah Bank OCBC NISP. Dan kami sangat memahami bahwa nasabah dituntut untuk melakukan penyesuaian strategi bisnis dan investasi pribadinya," kata Johannes saat menyampaikan pendapatnya di webinar tersebut, seperti dikutip dari siaran resmi Bank OCBC NISP yang diterima tim IDX Channel, Kamis (11/3/2021).

Johannes menegaskan kembali komitmen bank sebagai mitra dalam membantu nasabah menjaga dan mengembangkan asetnya agar dapat meraih aspirasi finansial nasabah baik secara individu maupun korporasi. 

"Ini merupakan wujud komitmen kami untuk menjalankan responsible banking, lebih sekedar dari dukungan solusi finansial tetapi juga memberdayakan masyarakat dengan berbagi pengetahuan melalui penyelenggaraan Market Outlook untuk nasabah private dan premier banking hari ini,” lanjut Johannes.

Dalam talkshow bertema “Balancing Recovery and Growth Momentum in 2021” ini, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani; Economist OCBC Bank, Wellian Wiranto; dan Associate Director Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Yudha; hadir sebagai narasumber.

Johannes menambahkan, pemulihan ekonomi menjadi penantian utama banyak pihak di tahun 2021 setelah kontraksi yang terjadi tahun sebelumnya. Berbagai kebijakan fiskal dan moneter, serta vaksinasi yang sudah berjalan diharapkan menjadi katalis yang akan mendorong pemulihan.

Ditambah tumbuhnyan optimisme yang sejalan dengan laporan Dana Moneter Internasional (IMF), yang disampaikan Bank Indonesia di mana sinergi kebijakan dalam menghadapi pandemi dianggap dapat menopang pemulihan ekonomi.

Untuk mendukung pemulihan ekonomi, pemerintah memberikan stimulus yang diharapkan dapat mendorong konsumsi masyarakat, khususnya kelas menengah ke atas di antaranya keringanan uang muka kredit kendaraan bermotor dan kredit kepemilikan rumah, serta penurunan BI 7-Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan.

Hasilnya beberapa indikator perekonomian terlihat sudah mulai pulih seperti PMI manufaktur yang berekspansi sebesar 52.2 dan cadangan devisa yang berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah sebesar USD138 miliar. Beberapa indikator ini mengindikasikan bahwa fundamental Indonesia berada dalam kategori baik di tengah proses vaksinasi dan ini diharapkan akan menjadi katalis positif bagi pemulihan ekonomi.

“Bank OCBC NISP melihat indikasi pemulihan ekonomi tersebut perlu menjadi pertimbangan bagi nasabah dalam menentukan keputusan finansial selanjutnya dan kami siap menjadi kawan seperjalanan nasabah dengan menyediakan solusi keuangan yang terintegrasi,” tambah Johannes. (TYO)

SHARE