Bank Sentral China Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga Acuan
Bank Sentral China memberi sinyal melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuan.
IDXChannel - Bank Sentral China memberi sinyal melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuan dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini dikatakan The People's Bank of China (PBOC)
Suku bunga riil di Negeri Tirai Bambu itu sedikit lebih rendah dibanding potensi laju pertumbuhan ekonomi, menurut Bank Sentral dalam sebuah pernyataan yang diposting Selasa (20/9) malam di akun WeChat yang diverifikasi.
"Situasi seperti ini membantu membuat utang berkelanjutan dan memberi pemerintah ruang lingkup kebijakan ekstra," katanya, mengutip Bloomberg, Rabu (21/9/2022).
PBOC menuturkan, tingkat suku bunga saat ini adalah strategi terbaik yang menyisakan ruang untuk masa depan. Bank Sentral pekan lalu menahan diri dari pemangkasan suku bunga acuan karena mempertahankan Yuan yang terdepresiasi.
Bank mengikuti dengan mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya. Ekonom mengatakan, pembuat kebijakan PBOC menilai dampak dari langkah pelonggaran sebelumnya. Dukungan kebijakan lebih lanjut masih diperlukan, karena ekonomi terseret wabah Covid-19 berulang, kemerosotan pasar properti, dan perlambatan ekspor.
"PBOC mencoba mengatakan meskipun suku bunga AS naik, itu bisa menurunkan suku bunga lagi jika perlu," tutur Kepala Ekonom Asia untuk S&P Global Ratings, Louis Kuijs.
Suku bunga pinjaman China sekitar 4% sampai 5%, sementara suku bunga deposito berjanga berada di kisaran 1% sampai 2%, menurut pernyataan PBOC. Ekonomi tumbuh 2,5% pada semester I-2022 setelah tumbuh 8,1% tahun lalu.
Analis terus menurunkan perkiraan pertumbuhan China tahun ini karena peningkatan risiko ekonomi. Asian Developmen Bank (ADB) dalam laporan terbarunya memproyeksikan, ekspansi 3,3% dibanding 4% sebelumnya. Itu lebih rendah dari konsensus 3,5% dalam survei Ekonom Bloomberg dan jauh di bawah target resmi Beijing sekitar 5,5% yang diumumkan pada Maret.
PBOC mengatakan, akan lebih lanjut merilis manfaat dari reformasi suku bunga pinjaman dan membiarkan penyesuaian suku bunga deposito berbasis pasar memainkan peran penting.
Bank-bank terbesar China baru-baru ini menurunkan suku bunga deposito acuan mereka secara menyeluruh untuk pertama kalinya sejak 2015. Sebuah langkah yang dirancang untuk membantu mereka meningkatkan pinjaman guna menopang pertumbuhan ekonomi.
Bank Sentral China telah memangkas suku bunga pinjaman yang dikenal sebagai fasilitas pinjaman jangka menengah dua kali tahun ini. Mendorong suku bunga pinjaman bank turun.
Meski begitu, total kredit yang disalurkan ke perekonomian pada Juli mencapai rekor terendah dan hanya sedikit pulih bulan lalu. Kondisi ini mencerminkan permintaan yang lemah dari bisnis dan rumah tangga.
"Ketika kepercayaan dan permintaan kredit rendah, stimulus fiskal bekerja lebih baik daripada pelonggaran moneter lebih lanjut," tandas Kuijs. (FAY)