BANKING

BCA (BBCA) Anggarkan Rp500 Miliar Demi Keamanan Siber, Begini Strateginya

Anggie Ariesta 20/07/2022 17:19 WIB

Demi layanan prima, BCA anggarkan Rp500 miliar untuk keamanan siber.

BCA (BBCA) Anggarkan Rp500 Miliar Demi Keamanan Siber, Begini Strateginya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Emiten perbankan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menganggarkan modal kerja (Capex) senilai Rp5 triliun untuk pengembangan teknologi informasi (TI) pada tahun ini. Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication Bank BCA, Hera F. Haryn menekankan bahwa sekitar Rp 500 miliar dialokasikan untuk keamanan siber.

"Yang kemarin tentu menjadi kajian yang sangat serius di internal BCA sehingga kita ingin membuat alokasi yang sangat reasonable jadi sekitar Rp5 triliun untuk tahun ini, khusus untuk cyber saja Rp500 miliar," kata Hera.

Tercatat porsi transaksi digital banking yang mencakup mobile dan internet banking BCA sebesar 89,3 persen per kuartal I-2022. Porsi transaksi di kantor cabang tercatat sebesar 0,5 persen dan ATM sebesar 10,2 persen.

Sejalan dengan peningkatan tersebut, BCA memprioritaskan keamanan data nasabah dengan melakukan inovasi, seperti haloBCA Apps, serta menyiapkan belanja modal teknologi informasi tadi.

BCA menerapkan strategi pengamanan mulai dari pengamanan jaringan, aplikasi, sistem komputer dan data. Semua pengamanan yang telah dilakukan bertujuan mengamankan data dengan konsep Data Loss Prevention (DLP).

Untuk memastikan keamanan transaksi, BCA juga menerapkan pengamanan tambahan berupa two factor authentication untuk memastikan akses aplikasi dilakukan oleh orang yang tepat.

Sebelumnya Direktur BCA, Haryanto T. Budiman menyampaikan bahwa perusahaan terus meningkatkan sistem keamanan nasabah dalam bertransaksi. Mengingat, transaksi yang diproses BCA di kisaran 55 juta-65 juta transaksi setiap hari.

Besarnya nilai transaksi BCA menjadi perhatian perusahaan untuk mengantisipasi serangan siber. Terlebih, kata Haryanto, mayoritas serangan siber bukan menyasar sistem tapi lebih kepada social engineering (rekayasa sosial).

Belakangan bahkan marak penipuan melalui telepon atau WhatsApp yang mengatasnamakan BCA dan iklan Akun BCA Palsu di media sosial khususnya di Instagram yang menawarkan program upgrade menjadi nasabah BCA Solitaire dan Prioritas.

Selain itu, terdapat penipuan yang menawarkan apply kartu kredit BCA atau ganti ke kartu chip dengan tujuan penipuan pada aplikasi BCA mobile atau kartu kredit.

Adapun modus-modus yang terjadi seperti mendapat telepon atau WhatsApp dari nomor yang mengatasnamakan BCA dan menawarkan untuk upgrade ke BCA Solitaire dan Prioritas, apply kartu kredit BCA atau ganti ke kartu chip.

Kemudian, nasabah mendapat iklan di Instagram palsu yang seolah-olah dari akun resmi BCA dan menawarkan untuk upgrade ke BCA Solitaire dan Prioritas, apply kartu kredit BCA atau ganti ke kartu chip.

Salah satu jenis cybercrime yang kerap terjadi adalah penipuan online seperti dengan munculnya iklan di media sosial dan meminta data pribadi Anda seperti nomor kartu kredit, PIN, OTP dan lainnya.

"Hal ini patut diwaspadai oleh nasabah karena Bank tidak pernah meminta data pribadi Anda. Jangan pernah memberikan data pribadi Anda kepada siapapun,’’ tegasnya. (FHM)

SHARE