BI Catat Perkembangan Kredit UMKM Tembus Rp6.317 Triliun

Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan kredit UMKM di November 2022 dipengaruhi oleh pertumbuhan Kredit Modal Kerja akselerasi Kredit Investasi.

IDXChannel – Kredit UMKM yang disalurkan oleh perbankan tumbuh positif pada November 2022.

Dilansir dari website BI Senin (26/12/2022), penyaluran Kredit kepada UMKM pada November 2022 tumbuh 18,2 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 17,7 persen (yoy). 

"Kredit UMKM skala mikro tumbuh 138,5 persen (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 137,9 persen (yoy) pada Oktober 2022. Disisi lain, kredit UMKM usaha kecil tumbuh 6,3 persen (yoy) pada bulan November, setelah bulan sebelumnya tumbuh 6,9 persen (yoy)," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI  Erwin Haryono Senin (26/12/2022).

Sementara itu, kredit UMKM skala menengah terkontraksi 27,8 persen (yoy), setelah terkontraksi 28,0 persen (yoy) pada Oktober 2022.

Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan kredit UMKM di November 2022 dipengaruhi oleh pertumbuhan Kredit Modal Kerja akselerasi Kredit Investasi.  

Adapun penyaluran Kredit pada November 2022 tercatat sebesar Rp6.317,7 triliun, atau tumbuh 10,8 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 11,7 persen (yoy). 

"Perkembangan penyaluran kredit terutama terjadi pada golongan debitur korporasi (15,0 persen yoy) dan perorangan (8,1 persen yoy)," katanya.

Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada November 2022 terutama disebabkan oleh perkembangan Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 11,6 persen (yoy) pada November 2022, setelah sebelumnya tumbuh sebesar 12,3 persen (yoy).

Pertumbuhan KMK bersumber dari KMK sektor Perdagangan, Hotel, Restoran (PHR) yang tumbuh sebesar 8,1 persen (yoy), setelah tumbuh 9,7 persen (yoy) pada Oktober 2022, terutama pada sub sektor Perdagangan Besar Bahan Bakar Gas, Cair, dan Padat, serta produk sejenis di DKI Jakarta. 

"Sementara itu, KMK sektor Industri Pengolahan tumbuh 10,9 persen (yoy) pada November 2022, setelah bulan sebelumnya tumbuh 12,6 persen (yoy), terutama pada sub sektor Industri Farmasi dan Jamu di Jawa Barat dan Banten," papar dia.

Sementara itu, Kredit Investasi (KI) pada November 2022 tumbuh 11,6 persen (yoy), setelah sebelumnya tumbuh 14,2 persen (yoy), terutama didorong oleh KI sektor Industri Pengolahan, serta PHR. KI sektor Industri Pengolahan pada bulan November 2022 tumbuh sebesar 15,6 persen (yoy), setelah tumbuh 22,6 persen (yoy) pada Oktober 2022, seiring perkembangan kredit pada sub sektor Industri Logam Dasar Besi dan Baja di Banten. 

KI sektor PHR tumbuh 4,9 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 6,8 persen (yoy), terutama bersumber dari kredit subsektor Perdagangan Dalam Negeri Makanan, Minuman dan Tembakau di DKI Jakarta.

Kredit Konsumsi (KK) tumbuh 9,0 persen (yoy) pada November 2022, setelah sebelumnya tumbuh 8,4 persen (yoy). Kredit konstruksi tumbuh sebesar 4,9 persen (yoy) pada November 2022, setelah bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,0 persen (yoy) terutama disebabkan oleh perkembangan kredit Konstruksi Gedung Industri di DKI Jakarta dan Sumatera Utara. 

Disisi lain, kredit Real Estate tumbuh 17,2 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 16,0 persen (yoy) terutama bersumber dari kredit Real Estate Gedung Perbelanjaan (Mall, Plaza). Sementara itu, kredit KPR/KPA tumbuh 8,0 persen (yoy) pada periode laporan, setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,8 persen (yoy), khususnya pada kredit KPR tipe 22 s.d. 70.

(Penulis Hafiz Habibie magang)

(SAN)