BANKING

BI Pastikan Perbankan RI Tahan Banting Hadapi Gejolak Ketidakpastian Global

Michelle Natalia 21/12/2023 16:44 WIB

ketahanan perbankan tetap terjaga baik, tecermin dari permodalan yang kuat dan risiko kredit yang rendah.

BI Pastikan Perbankan RI Tahan Banting Hadapi Gejolak Ketidakpastian Global (foto: MNC media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa industri perbankan Tanah Air memiliki ketahanan yang cukup kuat terhadap tekanan yang datang dari kondisi ketidakpastian global.

Klaim tersebut didasarkan pada proses stress-test yang dilakukan oleh BI, di mana menunjukkan hasil yang positif dan melegakan.

"Hasil stress-test Bank Indonesia menunjukkan bahwa ketahanan perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi tekanan global," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam Konferensi Pers Hasil RDG BI di Jakarta, Kamis (21/12/2023).

Menurut Perry, pihaknya akan terus memperkuat sinergi kebijakan bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.

"Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mendukung tetap terjaganya stabilitas eksternal. Surplus neraca perdagangan berlanjut pada November 2023 sebesar USD2,4 miliar didukung oleh ekspor komoditas utama Indonesia, seperti batu bara, besi dan baja, serta minyak dan lemak nabati," tutur Perry.

Perry menjelaskan, aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio ke pasar keuangan domestik terus berlanjut, dimana net inflows pada triwulan IV (hingga 19 Desember 2023) tercatat sebesar USD5,1 miliar. 

Sementara posisi cadangan devisa Indonesia akhir November 2023 naik menjadi USD138,1 miliar, setara pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

"NPI 2023 secara keseluruhan diprakirakan tetap sehat dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,4% sampai dengan defisit 0,4% dari PDB," ungkap Perry.

Kinerja positif NPI tersebut diprakirakan berlanjut pada 2024 didukung oleh berlanjutnya aliran masuk modal asing sejalan dengan prospek perekonomian domestik yang meningkat, serta tetap rendahnya defisit transaksi berjalan dalam kisaran defisit 0,1 persen sampai dengan defisit 0,9 persen dari PDB.

Perry juga mengatakan bahwa ketahanan perbankan tetap terjaga baik, tecermin dari permodalan yang kuat dan risiko kredit yang rendah. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,44 persen pada Oktober 2023. 

"Risiko kredit juga tetap terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah sebesar 2,42% (bruto) dan 0,77 persen (neto)," pungkas Perry. (TSA)

SHARE