BANKING

BI Terbitkan Floating Rate Note (FRN) Mulai 17 November 2025, Ini Tujuannya

Anggie Ariesta 07/11/2025 16:12 WIB

Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan instrumen surat berharga baru bernama Floating Rate Note (FRN) dalam bentuk mata uang rupiah pada 17 November 2025.

BI Terbitkan Floating Rate Note (FRN) Mulai 17 November 2025, Ini Tujuannya. (Foto Anggie/IMG)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan instrumen surat berharga baru bernama Floating Rate Note (FRN) dalam bentuk mata uang rupiah pada 17 November 2025.

Penerbitan BI FRN ini bertujuan untuk mengembangkan pasar uang domestik dan membentuk struktur suku bunga yang lebih transparan di Indonesia.

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan (DPPK) BI Agustina Dharmayanti mengatakan, instrumen dengan suku bunga mengambang ini dirancang khusus untuk memfasilitasi perlindungan nilai (hedging) aset berbunga mengambang melalui pasar Overnight Index Swap (OIS).

"Siapapun yang memiliki aset berbunga mengambang dan ingin melindunginya (nilai asetnya) bisa melalui OIS untuk melakukan lindung nilai," ujarnya dalam Taklimat Media BI di Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Agustina memberikan ilustrasi, jika suku bunga diperkirakan turun, pemilik aset dapat menggunakan OIS untuk mengunci bunga tetap. Sehingga, hasil yang diterima menjadi lebih pasti meskipun kondisi suku bunga pasar berubah.

Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI Fitra Jusdiman menjelaskan, suku bunga BI FRN dihitung berdasarkan suku bunga overnight Indonesia ditambah margin tertentu.

Bunga akan dibayarkan sekali di akhir tenor, sehingga jumlah yang diterima investor akan berfluktuasi sesuai pergerakan suku bunga pasar.

“Adanya risiko fluktuasi suku bunga ini memicu pemegang instrumen untuk melakukan hedging melalui OIS,” ujar Fitra.

Contohnya, jika suku bunga acuan awal 4 persen dan margin 0,5 persen, total acuan adalah 4,5 persen. Namun, hasil akhir bisa kurang dari 4,5 persen jika suku bunga pasar turun, atau lebih jika suku bunga pasar naik.

Dengan menjadikan BI FRN sebagai underlying asset, BI berharap pasar OIS dapat berkembang, sehingga transaksi lindung nilai menjadi lebih luas dan pasar uang menjadi lebih stabil. 

Agustina menegaskan, penerbitan instrumen ini juga bertujuan meningkatkan transparansi dan efisiensi pasar, sekaligus menyediakan acuan suku bunga yang jelas bagi pelaku pasar.

Pada tahap awal, BI FRN akan dijual kepada 20 dealer utama, sebelum diperluas penjualannya ke bank lain dan institusi non-bank.

(Dhera Arizona)

SHARE