BNI (BBNI) Yakin Target Pertumbuhan Kredit 10 Persen Tercapai di Akhir 2025
BNI (BBNI) masih optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kredit sebesar 8-10 persen secara year-on-year (YoY) hingga akhir 2025.
IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) masih optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kredit sebesar 8-10 persen secara year-on-year (YoY) hingga akhir 2025.
Meski pertumbuhan kredit baru mencapai 7 persen pada semester I-2025, BNI yakin target tersebut bisa tercapai karena siklus penyaluran kredit biasanya lebih aktif di paruh kedua tahun ini.
Head of Investor Relations BNI Yohan Setio mengatakan, secara historis, siklus modal kerja atau investasi perusahaan cenderung meningkat di penghujung tahun, terutama pada kuartal keempat.
"Melihat tren sejauh ini, kami masih optimistis bahwa penyaluran kredit kita masih dapat mencapai target kita yaitu 8 hingga 10 persen year on year pertumbuhannya," kata Yohan dalam Public Expose Live 2025, Senin (8/9/2025).
BNI mengidentifikasi beberapa segmen yang akan menjadi kontributor utama pertumbuhan kredit. Secara kuantitas, segmen korporasi masih menjadi yang terbesar dan kreditnya diproyeksikan tumbuh di kisaran 10 persen.
Fokus utama BNI adalah pada korporasi blue chip yang dianggap lebih tangguh dan memiliki siklus modal kerja yang lebih mudah diprediksi.
"Berdasarkan diskusi kami dengan banyak nasabah-nasabah kami di segmen korporasi, memang permintaan kredit itu masih kuat," kata Yohan.
Permintaan kuat ini datang dari sektor seperti fast moving consumer goods (FMCG), teknologi, telekomunikasi, data center, dan perusahaan menara telekomunikasi.
Menariknya, BNI juga melihat adanya potensi pertumbuhan yang lebih merata di segmen lain, yaitu UMKM dan komersial (perusahaan menengah). Setelah empat tahun berbenah, BNI merasa yakin untuk kembali menumbuhkan kredit di segmen ini, meskipun tidak secara agresif.
"Kami hanya menargetkan tumbuh di kisaran 5 hingga 10 persen secara berhati-hati sambil terus memonitor kondisi kualitas aset," ujar Yohan.
Sementara itu, segmen konsumer dianggap sebagai salah satu yang paling tangguh. Dengan tingkat utang rumah tangga yang rendah, permintaan untuk kredit seperti KPR dan kendaraan bermotor tetap stabil.
Namun, BNI akan tetap berhati-hati dan menargetkan pertumbuhan di kisaran 10 persen untuk segmen tersebut, sejalan dengan kondisi ekonomi makro yang tumbuh sekitar 5 persen.
(Dhera Arizona)