BANKING

BTPN Peroleh Laba Rp1,46 Triliun di Semester I 2023

Anggie Ariesta 01/08/2023 09:40 WIB

BTPN mencatat laba bersih setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat di level Rp1,46 triliun

BTPN Peroleh Laba Rp1,46 Triliun di Semester I 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatat perolehan laba bersih setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat di level Rp1,46 triliun sepanjang Januari-Juni 2023, lebih rendah 13% year-on-year (yoy).

Meski begitu, BTPN mencatat pertumbuhan positif pada Semester I 2023 dengan meningkatnya pendapatan bunga, pendapatan bunga bersih, dan pendapatan operasional.

Direktur Utama Bank BTPN, Henoch mengatakan, pihaknya patut bersyukur Indonesia telah memasuki masa transisi endemi sehingga perekonomian mulai kembali bangkit.

"Bank terus berupaya mendukung berbagai kebijakan pemerintah untuk mendukung pertumbuhan dan antisipasi risiko kredit,” kata Henoch dalam keterangan resminya, Selasa (1/8/2023).

“Di luar itu, pulihnya perekonomian adalah angin segar yang ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak,” tambahnya.

Pendapatan bunga tumbuh sebesar 26%, sementara pendapatan bunga bersih tercatat di level Rp5,95 triliun, atau naik 4% year-on-year (yoy), di tengah kenaikan suku bunga.

Di sisi lain, Bank BTPN juga mencatat peningkatan pendapatan operasional (konsolidasi) sebesar 3% yoy, sementara Pre-Provision Operating Profit (PPOP) berada di level Rp3,32 triliun. Net Interest Margin (NIM) Bank terjaga di 6,3%.

Bank BTPN memutuskan untuk menambah pencadangan kredit pada kuartal kedua tahun 2023 sebagai bagian dari antisipasi Bank terkait proses restrukturisasi nasabah korporasi dan sebagai bagian dari upaya mitigasi dari berakhirnya kebijakan stimulus COVID-19 dari pemerintah.

Dengan penambahan pencadangan ini, biaya kredit meningkat sebesar Rp422 miliar, yang kemudian mempengaruhi laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi). 

Laba bersih setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat di level Rp1,46 triliun sepanjang Januari-Juni 2023, lebih rendah 13% yoy.

Dari sisi pertumbuhan kredit, kredit di segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan syariah tercatat masing-masing meningkat sebesar 18% yoy dan 8% yoy. 

Total kredit yang disalurkan oleh Bank BTPN per akhir Juni 2023 turun 0,4% yoy ke posisi Rp148,71 triliun.

Bank BTPN senantiasa berkomitmen menjaga kualitas kredit. Rasio gross non-performing loan (NPL) Bank terjaga di 1,39%, masih lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,52% pada akhir Mei 2023.

Dana pihak ketiga Bank BTPN meningkat sebesar 4% yoy menjadi Rp107,35 triliun akhir Juni tahun ini, dari Rp103,17 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Bank BTPN berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 223,3% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) di 124,0% pada posisi 30 Juni 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di level yang kuat yakni 29,8%.

Sejalan dengan visi untuk menjadi bank pilihan utama di Indonesia yang dapat memberikan perubahan berarti dalam kehidupan jutaan orang terutama dengan teknologi digital. 

Main choice bank in Indonesia that gives significant change in the lives of millions of people salah satu pionir dalam layanan perbankan digital di tanah air dan life finance solution bagi para nasabah digital savvy.

Hingga akhir Juni 2023, Jenius kian menunjukkan tren pertumbuhan yang kuat dengan mencatatkan pertumbuhan pengguna (registered user) sebesar 19% yoy menjadi 4,8 juta dari sekitar 4 juta pada periode yang sama.

Funding balance/DPK yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 43% yoy menjadi Rp24,7 triliun dari Rp17,3 triliun di akhir Juni 2022.

Lebih lanjut, total produk pinjaman yang disalurkan Jenius telah mencapai Rp1,3 triliun pada akhir Juni 2023, atau naik lebih dari dua kalinya (119% yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni di angka Rp602,1 miliar.

Melalui berbagai inovasi untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat digital savvy, Jenius kini hadir dengan beragam produk pinjaman, seperti Flexi Cash, Digital Micro, Kartu Kredit Jenius, dan Jenius Pay Later.

Pertumbuhan pengguna Jenius tak lepas dari peningkatan kesadaran literasi keuangan, khususnya bagi nasabah Gen Z dan Gen Y yang kian mendominasi tren investasi.

Sebagai penyedia layanan keuangan digital yang menawarkan berbagai solusi keuangan dalam genggaman.

Jenius terus berinovasi dengan mengedepankan proses kolaborasi dan kooperasi sehingga setiap fitur Jenius merupakan solusi yang tepat sasaran dengan kebutuhan penggunanya, salah satunya adalah produk investasi reksa dana.

Jenius pun berkomitmen meningkatkan literasi bagi investor muda akan pilihan produk investasi yang tepat melalui berbagai langkah edukasi baik dalam aplikasi maupun luar aplikasi. 

Hal ini membantu para investor untuk mengetahui tingkat toleransi terhadap risiko investasi dan komposisi kategori produk yang sesuai.

Menurut Henoch, dalam menentukan arahan strategi dan keputusan bisnis, Bank BTPN selalu menerapkan prinsip kehati- hatian guna menunjang pertumbuhan perusahaan maupun setiap unit bisnis yang dinaungi.

"Kami akan berfokus pada Semester II-2023 pada upaya untuk terus meningkatkan kinerja positif ini dengan menumbuhkan kredit sesuai risk appetite, menumbuhkan CASA, meningkatkan pendapatan fee base dan forex, maupun aktivitas cross sell, sehingga bisa terus berkontribusi bagi penguatan perekonomian pasca pandemi guna memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Indonesia,” tutup Henoch.

(SLF)

SHARE