BANKING

Caplok Saham BKE, Shopee Bakal Punya Bank Digital di Indonesia

Rista Rama Dhany 19/02/2021 09:22 WIB

Induk perusahaan Shopee, Sea Limited (Sea Grup) menjadi pemegang saham PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE).

Caplok Saham BKE, Shopee Bakal Punya Bank Digital di Indonesia

IDXChannel - Induk perusahaan Shopee, Sea Limited (Sea Grup) menjadi pemegang saham PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE). Langkah ini merupakan satu tapak Shopee untuk masuk ke bisnis bank digital di Indonesia.

"Sea Grup sudah masuk di Bank BKE," kata Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anung Herlianto, dalam konferensi pers, seperti dikutip Jumat (19/2/2021).

Anung mengungkapkan, saat ini OJK sedang melakukan finalisasi peraturan mengenaik bank digital yang ditarget selesai pada pertengahan tahun ini. Dengan regulasi tersebut, nantinya, ada dua kriteria bank. 

Pertama, investor yang mengajukan proposal kepada OJK untuk mendirikan bank yang sepenuhnya digital.

Kedua, tranformasi bank eksisting jadi bank digital, seperti yang terjadi di Bank Jago yang sebelumnya Bernama Bank Artos, lalu masuknya Sea Grup di Bank BKE, dan kemudian Bank Digital BCA yang dikonversi dari sebelumnya bernama Bank Royal.

"Untuk bank baru, sementara ini drafnya belum final, masih akan diskusi, itu persyaratannya Rp 10 triliun," katanya lagi.

Terkait bank digital sendiri, Nantinya, bagi yang berminat mendirikan bank full digital akan dikenakan kewajiban modal disetor paling sedikit sebesar Rp10 triliun. Bagi full digital bank cukup memiliki minimal satu kantor pusat dan layanan dengan digital. 

Menanggapi hal tersebut, menurut Ekonom Indef Bhima Yudhsitira menilai bahwa kewajiban pemenuhan Rp10 triliun cukup berat. Padahal  ini kesempatan bank bank kecil bertransformasi menjadi neo bank. 

"Kehadiran neo bank juga bisa meningkatkan efisiensi perbankan karena cost operasionalnya rendah. Bahkan, iklim persaingan bisa makin ketat dan ini bagus agar bunga pinjaman cepat turun," katanya saat digubungi MNC Portal di Jakarta, Kamis (18/2/2021). 

Dia juga memandang, Neo bank harus di suport oleh regulator dalam hal ini OJK. "Idealnya modal minimum nya jangan terlalu besar. Yang paling penting adalah keamanan sistem dan memastikan perlindungan data nasabah," ujarnya. (RAMA)

SHARE