BANKING

Daftar Bank Penyalur FLPP BP Tapera, BBTN Pegang Porsi Alokasi Terbesar

Maulina Ulfa - Riset 01/06/2024 14:45 WIB

Salah satu program Tapera adalah penyaluran kredit perumahan yang memerlukan perbankan sebagai mitra penyalurnya. 

Daftar Bank Penyalur FLPP BP Tapera, BBTN Pegang Porsi Alokasi Terbesar. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah memastikan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) akan terus berjalan meskipun timbul pro kontra di kalangan masyarakat.

Hal ini disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyebutkan program ini tidak akan ditunda.

"Kesimpulan saya bahwa Tapera ini tidak akan ditunda, wong memang belum dijalankan," kata Moeldoko dalam keterangannya, dikutip Sabtu (1/6/2024).

Moeldoko menjelaskan, sejak perubahan dari badan pertimbangan tabungan perumahan (Bapertarum) ke Tapera, belum ada iuran yang masuk dari tahun 2020 hingga 2024.

"Sejak ada perubahan Bapertarum ke Tapera, ada kekosongan dari 2020 ke 2024 tidak ada sama sekali iuran, karena memang Tapera belum berjalan," kata Moeldoko.

Gelombang penolakan program Tapera juga semakin luas terjadi. Sebab, gaji pekerja swasta akan dipotong sebagai bagian dari iuran Tapera. Bahkan, pemerintah mendorong program ini terealisasi paling lambat 2027 mendatang.

Potongan yang dibebankan dalam program Tapera mencapai 3%. Jumlah ini dengan rincian iuran yang dibebankan 2,5% kepada pekerja dan 0,5% pemberi kerja dari upah pekerja sebulan.

Kebijakan ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang perubahan atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada 20 Mei 2024. 

Daftar Bank Penyalur Pembiayaan Tapera

Salah satu program Tapera adalah penyaluran kredit perumahan yang memerlukan perbankan sebagai mitra penyalurnya. 

Melansir Algo Research, Sabtu (1/6/2024), pada 2023, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) merupakan penyalur pinjaman FLPP terbesar dengan porsi sekitar 70% dari total atau sekitar Rp18,5 triliun. Angka ini merupakan total penyaluran dari BTN dan BTN Syariah.

Sebagian besar pinjaman ini diberikan kepada pembeli pertama dan ditargetkan untuk rumah senilai di bawah Rp175 juta dan pendapatan masyarakat maksimal Rp8 juta.

Selain BBTN, sejumlah bank Himbara lainnya menyalurkan Tapera, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BRIS), hingga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

BBRI menyalurkan Tapera per 2023 dengan nilai mencapai Rp2,59 triliun alias 9,6% dari total. BBNI menyalurkan Tapera mencapai Rp1,63 triliun atau 6,2% dari total.

Bank bjb (BJBR) juga menyalurkan Tapera mencapai Rp881 miliar atau 3,4% dari total. BRIS menyalurkan Tapera dengan total Rp481 miliar atau 1,8% dari total, sementara BMRI menyalurkan Tapera mencapai Rp349 miliar atau 1,5% dari total penyaluran.

Sebagai informasi, dalam program Tapera, pemerintah mencanangkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) alias rumah subsidi bagi sektor swasta.

Realisasi dana penyaluran FLPP ini mencapai Rp26,32 triliun pada 2023. Jumlah tersebut disalurkan untuk 229 ribu unit rumah yang tersebar di seluruh Tanah Air.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mendapatkan menuturkan, alokasi untuk program FLPP di 2024 sebesar Rp13,72 triliun.

Anggaran tersebut untuk pembiayaan perumahan sebanyak 166 ribu unit yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 

Pemerintah menargetkan melalui anggaran FLPP tahun 2024 dapat berkontribusi untuk penurunan backlog perumahan sebesar 1,3% dari total backlog sebanyak 12,7 juta rumah tangga.

"Pemerintah kembali mengalokasikan program FLPP sebesar Rp13,72 triliun, ini nantinya akan digunakan untuk penyaluran FLPP kepada 166 ribu unit rumah," ujar Herry dalam kesempatan yang sama.

"Diharapkan memberikan kontribusi sebesar 1,3% terhadap backlog kepemilikan rumah MBR," pungkasnya.

Memasuki 2024, BP Tapera sudah menyalurkan 75.947 unit perumahan dengan nilai Rp9,22 triliun per 17 Mei 2024. Program ini juga bekerja sama dengan 35 bank di 33 provinsi dan 380 kabupaten/kota.

Pekerja swasta masih menjadi penerima program FLPP dengan persentase mencapai 77,85%. Sementara ASN hanya menempati 3,78% penerima program dan TNI/Polri hanya 2%.

(YNA)

SHARE