Dorong Digitalisasi Perbankan, Bank Raya (AGRO) Gandeng Asosiasi Pengelola Pasar
Emiten bank digital BRI Group, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) mendorong digitalisasi.
IDXChannel - Emiten bank digital BRI Group, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) untuk mendorong digitalisasi transaksi pedagang pasar tradisional di seluruh Indonesia.
Kerja sama tersebut terkait penyediaan layanan perbankan (digital saving & digital loan).
Lewat kerja sama ini, para pelaku usaha yang ada di ekosistem Asparindo akan semakin mudah untuk mengakses layanan perbankan digital lewat aplikasi Bank Raya, sehingga dapat mendorong pertumbuhan pendapatan dengan adanya kemudahan transaksi bagi para pelanggan pasar tanpa harus bertransaksi tunai.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan pedagang pasar tradisional adalah salah satu kunci bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Untuk itu, Bank Raya menyambut baik kerjasama dengan Asparindo.
"Karena melalui kolaborasi dengan Bank Raya, diharapkan dapat membantu dan menopang kegiatan transaksi non tunai di pasar tradisional, untuk meningkatkan literasi keuangan digital, serta mendukung cashless society bagi pedagang pasar tradisional," ujar Ida Bagus dalam keterangan resminya, Jumat (10/3/2023).
Bagus menambahkan melalui kerja sama ini, para pedagang pasar tradisional juga dapat mengakses berbagai layanan perbankan digital yang dapat dilayani oleh Bank Raya.
“Ke depannya, kami juga membidik penyaluran pinjaman produktif kepada para pedagang pasar agar dapat mengembangkan usahanya sehingga semakin banyak peluang dan kesempatan bagi para pedagang pasar untuk terus bertumbuh," ungkapnya.
Menurut Bagus, potensi bisnis kolaborasi dengan Asparindo adalah menggarap transaksi digital pasar dengan jumlah transaksi di masing-masing pasar berkisar hingga Rp2 miliar per hari.
Hadir pada acara penandatanganan nota kesepahaman tersebut Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Ritel Agri dan Pendanaan Bank Raya Dedy Hendrianto, Direktur Digital dan Operasional Bhimo Wikan Hantoro serta Ketua Asparindo Y. Joko Setiyanto.
Ketua Asparindo Y. Joko Setiyanto menyampaikan bahwa digitalisasi transaksi merupakan salah satu upaya agar para pedagang pasar di Indonesia dapat tetap memberikan pelayanan yang inklusif tidak hanya dari segi kelengkapan komoditas yang dijual, namun juga menyediakan opsi pembayaran non-tunai bagi para pelanggan.
"Transaksi non tunai ini dirasakan para pedagang membantu penjualan secara grosir. Jika semakin banyak pedagang merasakan manfaat dan kemudahan bertransaksi secara non tunai, maka pedagang dapat lebih produktif dan inklusi keuangan kita juga akan makin meningkat," ujar Joko.
Asparindo saat ini telah menaungi 30 Pengelola/Perumda Pasar yang tersebar di seluruh Indonesia didominasi di area Jawa & Bali, dengan lebih dari 12 juta pedagang tradisional. Asparindo mendorong keberlanjutan pedagang pasar tradisional agar terus memiliki daya saing di era digital.
Pada tahun 2021, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61,97% atau senilai Rp8,6 triliun. Kontribusi tersebut, di antaranya disumbang oleh para para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia yang menurut data BPS pada 2019 mencapai 15 ,657 pasar tradisional.
Digitalisasi transaksi perbankan di pasar tradisional ini sejalan dengan aspirasi Bank Raya untuk menjadi digital attacker BRI Group guna mendukung kemajuan gig economy di Indonesia. (NIA)