IDXChannel - Kabar kurang mengenakkan datang dari Sillicon Valey, Amerika Serikat (AS). Bank venture capital, SVB Financial Group (SIVB.O) dikabarkan menjual saham senilai USD1,75 miliar pada Rabu (8/3) untuk menopang neraca keuangan perusahaan.
Dalam prospektus investor, SVB menjelaskan, pihaknya membutuhkan dana untuk menutup kebocoran keuangan USD1,8 miliar yang disebabkan oleh penjualan portofolio obligasi yang merugi senilai USD21 miliar.
Portofolio mereka bahkan menghasilkan pengembalian rata-rata 1,79%, jauh di bawah hasil Treasury 10-tahun saat ini sekitar 3,9%.
Sebagai informasi, Silicon Valley Bank (AS) adalah bank komersial AS dan masuk dalam daftar bank terbesar di negeri Paman Sam. SB merupakan bank terbesar di Silicon Valley berdasarkan simpanan lokal dan merupakan anak perusahaan dari SVB Financial Group.
Strategi utama bank adalah mengumpulkan simpanan dari bisnis yang dibiayai melalui modal ventura. Bank ini kemudian berkembang menjadi pemodal ventura perbankan dan pembiayaan mandiri untuk perusahaan rintisan atau startup.
Perusahaan ini berfokus pada pemberian pinjamhan kepada perusahaan teknologi, menyediakan berbagai layanan untuk modal ventura, pembiayaan berbasis pendapatan, dan perusahaan ekuitas swasta yang berinvestasi dalam teknologi dan bioteknologi, dan juga pada layanan perbankan swasta untuk individu berpenghasilan tinggi, di Silicon Valley.
Selain mengambil simpanan dan memberikan pinjaman, SVB juga mengoperasikan modal ventura dan ekuitas swasta yang terkadang berinvestasi di klien perbankan komersial perusahaan.
Risiko Meluas
Saham perusahaan jatuh ke level terendah sejak 2016, dan setelah penutupan pasar Kamis, (9/3), saham turun lagi 26% dalam perdagangan yang diperpanjang. Ini kian menyebabkan sahamnya ambruk lebih 60% pada hari ini dan berkontribusi terhada hilangnya valuasi lebih dari USD80 miliar. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sang CEO, Gregory Becker, telah berusaha menenangkan klien pada Jumat (10/3) untuk meyakinkan bahwa uang mereka di bank tersebut aman, mengutip Reuters.
Investor di saham SVB saat ini juga mencemaskan apakah peningkatan modal melalui aksi jual akan cukup mengingat kinerja perusahaan startup penerima investasi SVB yang memburuk akhir-akhir ini.