BANKING

Elon Musk Akuisisi Twitter, Bank-Bank yang Terlibat Khawatir Rugi?

Kunthi Fahmar Sandy 05/10/2022 15:45 WIB

Analis menilai kerugian bagi bank-bank Wall Street yang terlibat dalam hutang Twitter dapat mencapai ratusan juta dolar.

Elon Musk Akuisisi Twitter, Bank-Bank yang Terlibat Khawatir Rugi? (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Bos Tesla Elon Musk telah memutuskan untuk membeli Twitter Inc. Namun hal tersebut tak dapat dilakukan karena waktunya yang kurang tepat.

Hal ini karena bank-bank yang mendanai kesepakatan akuisisi senilai USD44 miliar itu bisa saja mengalami kerugian besar.

Seperti akuisisi besar lainnya, bank akan berupaya menjual utang untuk mengeluarkannya dari pembukuan mereka.

Namun, saat ini investor sedang hilang selera untuk membeli utang beresiko seperti pinjaman leverage. Hal ini didasari oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga dan resesi serta volatilitas pasar akibat invasi Rusia-Ukraina.

Elon Musk sendiri berencana mendanai USD44 miliar dengan menjual sebagian saham Tesla miliknya dan mengandalkan pembiayaan ekuitas dari investor besar. Bank-bank besar pun telah berkomitmen untuk menyediakan sekitar USD12,4 miliar.

Investor besar dan bank-bank tersebut diantaranya Morgan Stanley, Bank of America Corp, dan Barclays Plc. Ditambah lagi dengan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, BNP Paribas SA, Mizuho Financial Group Inc, dan Societe Generale SA yang tergabung dalam sindikat tersebut.

Di sisi lain analis industri mengatakan bahwa bank-bank yang mencoba menjual utang memiliki prospek yang buruk.

“Dari perspektif bank, ini kurang ideal. Bank-bank mendukung mereka karena mereka tidak punya pilihan selain membiayai kesepakatan itu," kata analis Wedbush Securities Dan Ives dikutip dari Reuters, Rabu (5/10/2022).

Paket utang Twitter sendiri terdiri dari USD6,5 miliar pinjaman leverage, USD3 miliar obligasi terjamin, dan USD3 miliar obligasi tanpa jaminan.

Analis menilai kerugian bagi bank-bank Wall Street yang terlibat dalam hutang Twitter dapat mencapai ratusan juta dolar.

Minggu lalu, sekelompok penyedia pinjaman telah membatalkan penjualan utang senilai USD3,9 miliar yang membiayai kesepakatan Apollo Global Management Inc untuk membeli aset telekomunikasi dan broadband dari Lumen Technologies Inc.

Pembatalan itu terjadi setelah bank menanggung resiko kerugian sebesar USD700 juta atas penjualan senilai USD4,55 miliar utang dalam pembelian leverage perusahaan Citrix Systems Inc.

"Bank-bank yang terlibat untuk Twitter - mereka mengambil kerugian besar pada kesepakatan Citrix beberapa minggu yang lalu dan mereka dibuat pusing dengan kesepakatan ini," kata Chris Pultz, manajer portofolio untuk arbitrase merger di Kellner Capital melalui Reuters.

Pada kuartal kedua ini, bank-bank AS terlihat begitu terpukul dengan eksposur pinjaman leverage karena prospek pembuatan kesepakatan menjadi suram. Laporan pendapatan bank akan diterbitkan pada kuartal ketiga minggu depan. 

(Penulis Ribka C magang)

(SAN)

SHARE