Himbara Kerek Bunga Deposito Dolar AS ke 4 Persen, Apa Dampaknya?

Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berencana mengerek suku bunga deposito counter rate berdenominasi dolar AS menjadi 4 persen per tahun.

IDXChannel - Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berencana mengerek suku bunga deposito counter rate berdenominasi dolar AS menjadi 4 persen per tahun.

Kebijakan ini berlaku efektif mulai 5 November 2025 untuk seluruh kategori saldo dan semua tenor hingga 12 bulan.

Langkah tersebut selaras dengan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pada Jumat (19/9/2025) yang menyebut, pemerintah sedang menyiapkan insentif berbasis pasar untuk mendorong pemilik dana menempatkan simpanan dolar AS di dalam negeri.

Hal ini akan memperkuat cadangan devisa nasional, meningkatkan suplai dolar AS di perbankan, sekaligus membantu pembiayaan proyek-proyek strategis pemerintah.

Di sisi lain, dengan imbal hasil deposito dolar AS yang lebih menarik, dana valas akan tetap berada di sistem perbankan domestik sehingga tekanan terhadap rupiah dapat berkurang.

Saat ini nilai tukar rupiah sudah terdepresiasi ke Rp16.676 per USD, level terendah sejak April 2025. Pelemahan rupiah dipicu oleh sentimen negatif terkait kekhawatiran melemahnya independensi Bank Indonesia serta potensi peningkatan utang pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Stockbit dalam riset terbarunya Rabu (24/9/2025) menilai, dampak keputusan ini terhadap biaya dana (cost of fund/CoF) bank–bank Himbara akan terbatas. Alasannya, kontribusi deposito dolar AS terhadap total deposito relatif kecil, sementara CoF efektif per Juni 2025 sudah berada di kisaran 4 persen, kecuali PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Sementara itu, suku bunga rata-rata deposito valas yang mayoritas merupakan dolar AS juga tidak terlalu jauh dari level 4 persen, dengan bank swasta nasional secara umum menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan Himbara.

(DESI ANGRIANI)