BANKING

Ini Alasan BI Satukan Festival Ekonomi Keuangan Digital dengan KKI

Atikah Umiyani 03/08/2024 16:11 WIB

Penggabungan dua kegiatan ini menunjukkan bahwa digitalisasi sebagai game changer dalam pengembangan UMKM agar naik kelas, go digital, dan go global. 

Ini Alasan BI Satukan Festival Ekonomi Keuangan Digital dengan KKI (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Bank Indonesia menggelar kegiatan Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI 2024). 

Kepala DUPK BI Anastuty K mengatakan kegiatan KKI sejatinya sudah diselenggarakan sebanyak 9 kali. Namun penggabungan dengan FEKDI memang baru dilaksanakan tahun ini.

Anastuty mengatakan, penggabungan dua kegiatan ini menunjukkan bahwa digitalisasi sebagai game changer dalam pengembangan UMKM agar naik kelas, go digital, dan go global.

"Jadi itu kenapa tahun ini kita gabung. Ini juga ada multi benefitnya, jadi kita bisa dapat buyer-buyer baru yang lebih milenial gitu ya, gen Z dari booth-booth yang sebelah, artinya dari hall yang sebelah dari yang FEKDI untuk juga kemudian bisa menikmati karya-karya dari UMKM-UMKM yang kita sudah bina," ujarnya dalam acara Taklimat Media yang membahas Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 di Jakarta Convention Center, Sabtu (3/8/2024).

Anastuty menuturkan, dalam kegiatan KKI ini terdapat banyak produk yang tidak hanya Wastra atau kain tradisional namun juga produk turunan yang siap pakai untuk para milenial dan Gen Z.

"Jadi sebetulnya menggabungkan inisiatif UMKM dengan digitalisasi itu memang ada maksudnya. Jadi kan kalau kita lihat-lihat belanja semua pameran, pembayarannya sudah menggunakan digital payment semua ditambah lagi nanti ketemu sama pembiayaan dan sebagainya," kata dia.

Sebagai informasi, dalam acara pembukaan FEKDI X KKI 2024 yang digelar pada Jumat (1/8/2024) kemarin, Presiden Joko Widodo mengatakan, di tengah ketidakpastian ekonom dunia, Indonesia harus mampu memanfaatkan semua instrumen dan mengoptimalkan semua peluang untuk terus tumbuh.

Hal itu lantaran pada 2030 diproyeksikan ekonomi digital akan tumbuh 4 kali lipat menjadi Rp5.800 triliun, pembayaran digital akan tumbuh 2,5 kali lipat menjadi Rp12.300 triliun, dan puncak bonus demografi gen Y, Z, dan Alpha yang akan mencapai usia produktif sebanyak 68 persen.

Oleh karena itu, transformasi digital perlu terus diperkuat untuk mengakselerasi pertumbuhan berbagai sektor ekonomi, termasuk UMKM. Digitalisasi pada proses produksi, pemasaran, serta pembayaran akan mendorong kemajuan UMKM di tingkat domestik dan global.

"Dalam hal ini, transformasi digital harus dilakukan secara inklusif, berkeadilan, sehingga seluruh lapisan masyarakat memperoleh akses dan kesempatan yang sama yang juga didukung dengan aspek pelindungan konsumen," ujar Jokowi. 

Dalam kesempatan yang sama, salah satu pelaku UMKM yang juga hadir di lokasi, Rismala mengaku banyak sekali manfaat yang didapat oleh pihaknya semenjak dibina oleh BI.

"Karena kita dipertemukan dengan orang-orang yang berkompeten di bidangnya, kemudian mendapatkan masukan dari segi produk, juga dipertemukan dengan kurator-kurator," ujar Rismala. 

Rismala menambahkan, selama menjadi UMKM binaan, pihaknya juga mendapatkan ilmu dan pelatihan-pelatihan karena setiap tahun ditantang untuk berinovasi mulai dari desain produk sampai dipertemukan dengan para pembeli.

"Kalau dari pembiayaan lewat Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan atau SIAPIK itu kita dipertemukan dengan pembiayaan karena dengan itu kita dilihat oleh perbankan," kata dia.

"(Pokoknya) KKI ini luar biasa, beda dengan pameran yang lain pertama lebih eksklusif kita sebagai UMKM benar-benar dilayani difasilitasi," ujar Rismala.

(Kunthi Fahmar Sandy)

SHARE