BANKING

Investor Asing Kucurkan Rp13,1 Triliun ke Fintech Lending RI

Dinar Fitra Maghiszha 16/07/2025 15:37 WIB

Minat investor asing terhadap industri fintech peer-to-peer (P2P) lending alias di Indonesia masih tinggi. 

Minat investor asing terhadap industri fintech peer-to-peer (P2P) lending alias di Indonesia masih tinggi. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Minat investor asing terhadap industri fintech peer-to-peer (P2P) lending alias pinjaman daring (pindar) di Indonesia masih tinggi. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Mei 2025, pendanaan dari pemberi dana dari luar negeri mencapai Rp13,09 triliun atau setara 15,85 persen dari total pendanaan industri P2P lending. Nilai tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp11,43 triliun. 

“Pendanaan pindar yang didanai oleh pemberi dana luar negeri secara nominal meningkat dari Rp11,43 triliun menjadi Rp13,09 triliun per Mei 2025,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura OJK, Agusman di Jakarta dikutip Rabu (16/7/2025).

Agusman menyebut, peningkatan dana dari luar negeri turut memperkuat struktur pendanaan industri penyelenggara layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi (LPBBTI). Dukungan ini juga dinilai mencerminkan kepercayaan terhadap potensi pertumbuhan industri P2P lending Indonesia secara keseluruhan.

“Ini mengindikasikan bahwa industri pindar Indonesia masih menarik minat investor global, serta mencerminkan potensi pertumbuhan industri pindar secara keseluruhan,” katanya.

Berdasarkan data OJK, total pendanaan industri pindar per Mei 2025 mencapai lebih dari Rp82 triliun, dengan sektor produktif dan UMKM menjadi salah satu fokus utama.

Untuk memperkuat fungsi pengawasan, OJK bersama Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) juga terus mendorong penyelenggara agar memperkuat manajemen risiko serta menjaga rasio wanprestasi 90 hari (TWP90) tetap di bawah ambang batas lima persen.

Sementara itu, OJK juga mencatat hingga Mei 2025 terdapat 23 penyelenggara yang memiliki TWP90 di atas lima persen, naik dibandingkan bulan sebelumnya. Namun secara keseluruhan, TWP90 industri masih berada di level 3,19 persen dan dinilai cukup terkendali.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE