Lebanon Batasi Jumlah Penarikan Tunai, Masyarakat Rampok Uang Sendiri di Bank
Sejak krisis berlangsung pada 2019, bank – bank di Lebanon sudah membatasi jumlah penarikan uang nasabah tidak lebih dari USD400
IDXChannel – Krisis ekonomi di Lebanon semakin menggila, hal ini kian berimbas kepada bank – bank yang hanya membatasi jumlah penarikan sebesar USD400 atau setara Rp6 juta setiap bulannya.
Hal ini memaksa sejumlah masyarakat untuk “merampok” uang yang disimpan di bank. Seperti kejadian yang dilakukan oleh seorang perempuan, Sali Hafiz. Dia dan adiknya mendatangi bank dengan membawa pistol mainan.
Sali mengatakan dirinya sudah habis kesabaran dengan pihak bank, ia juga membutuhkan dana lebih dari Rp6 juta untuk membayar biaya pengobatan kanker adiknya.
“Ini bukan pilihan yang mudah, atas tindakan yang saya lakukan. Namun, saya sudah melewati batas kesabaran saya,” ujar Sali Hafiz dalam sebuah wawancara, dikutip dari YouTube BBC, Kamis (13/10/22).
Sejak krisis berlangsung pada 2019, bank – bank di Lebanon sudah membatasi jumlah penarikan uang nasabah tidak lebih dari USD400. Tetapi, kebutuhan setiap orang bisa lebih dari itu.
Sementara itu, di tempat lain, Jawad Salim, nekat mendatangi bank sambil mengancam petugas bank dengan pistol sungguhan namun tak berpeluru. Jawad memerlukan dana lebih untuk membiayai ketujuj anaknya.
“Saya tidak melakukan kejahatan, saya butuh uang (tabungan) untuk menghidupi keluarga saya, termasuk uang sekolah anak – anak saya,” ucap Jawad Salim.
Pemerintah lebanon sangat mengutuk tindakan penyerangan bank, seperti yang dilakukan oleh Sali ataupun Jawad Salim. Direktur bank bloom, Saad Azhari, juga mengatakan bahwa tindakan mengambil uang dengan kekerasan merupakan hal yang salah.
(Penulis Bayu R magang)
(SAN)