Naik 2 Persen, Penyaluran Kredit Tembus Rp5.639,4 Triliun di September 2021
Kredit KPR dan KPA menunjukkan peningkatan dari 7,8% (yoy) menjadi 9,4% (yoy) pada September 2021, pada seluruh tipe KPR di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
IDXChannel - Bank Indonesia mencatat, kredit yang disalurkan oleh perbankan pada September 2021 mengalami akselerasi.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penyaluran kredit pada September 2021 tercatat sebesar Rp5.639,4 triliun, tumbuh 2,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (1,0%, yoy).
Akselerasi pertumbuhan kredit terjadi pada debitur perorangan dan korporasi. Kredit kepada perorangan pada September 2021 meningkat sebesar 5,1% (yoy), dari sebelumnya 4,7% (yoy).
"Sementara itu, kredit kepada korporasi mencatat perbaikan meskipun masih mengalami pertumbuhan negatif (-0,4%, yoy)," katanya Jumat (29/10/2021).
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit pada bulan September 2021 terjadi pada seluruh jenis penggunaan, baik Kredit Investasi (Kl), Kredit Modal Kerja (KMK), maupun Kredit Konsumsi (KK).
Kredit Investasi (KI) pada September 2021 masih mencatat kontraksi tipis sebesar -0,03% (yoy), membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya (-1,0%, yoy).
Menurut Erwin, perbaikan tersebut ditopang oleh membaiknya Kredit Investasi pada sektor Industri Pengolahan serta Pertambangan dan Komunikasi.
KI sektor Industri Pengolahan masih tercatat kontraksi sebesar -0,8% (yoy) pada September 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya (-1,8%, yoy), terutama kredit yang disalurkan untuk sub sektor Industri Minyak Goreng dari Kelapa Sawit Mentah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
Sementara itu, Kl pada sektor Pertambangan dan Penggalian pada September 2021 meningkat 15,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, khususnya Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Sementara itu, KMK tumbuh meningkat, dari 1,0% (yoy) pada Agustus 2021 menjadi 2,6% (yoy) pada September 2021, terutama di sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR), serta sektor Konstruksi," katanya.
KMK sektor PHR pada September 2021 tercatat tumbuh 3,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (3,0%, yoy).
Peningkatan terutama terjadi pada KMK Perdagangan Dalam Negeri Beras di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sementara itu, KMK sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh meningkat, dari 12,2% (yoy) menjadi 19,5% (yoy) pada September 2021, terutama bersumber dari peningkatan realisasi kredit KMK sub sektor Jaringan Telekomunikasi di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Sementara itu, pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) terus mengalami akselerasi, dari 2,7% (yoy) pada bulan Agustus 2021 menjadi 2,9% (yoy), disebabkan oleh akselerasi penyaluran kredit KPR.
"Penyaluran kredit sektor Properti pada September 2021 tumbuh 5,7% (yoy), meningkat dibandingkan Agustus 2021 (5,1%, yoy) terutama pada kredit KPR dan KPA," ujarnya.
Kredit KPR dan KPA menunjukkan peningkatan dari 7,8% (yoy) menjadi 9,4% (yoy) pada September 2021, pada seluruh tipe KPR di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Di sisi lain, kredit Real Estate dan Konstruksi tercatat melambat. Kredit Real Estate tumbuh negatif -1,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan pertumbuhan negatif bulan Agustus 2021 (-1,3%, yoy), terutama pada real estate perumahan flat/apartemen.
(SANDY)