OJK Buka Bulan Inklusi Keuangan di Balikpapan, Dorong Ekonomi Luar Pulau Jawa
Gelaran BIK merupakan langkah OJK dalam memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan agar lebih bertanggung jawab dan produktif.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memulai kick off bulan inklusi keuangan (BIK) 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (5/10/2024). Gelaran BIK merupakan langkah OJK dalam memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan agar lebih bertanggung jawab dan produktif.
Literasi dan inklusi keuangan masyarakat daerah diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat perekonomian nasional.
"Maka akan memperluas dan membuka basis ekonomi baru di daerah. Ini merupakan komitmen dan respons yang tepat dan dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Balikpapan, Sabtu (5/10/2024).
OJK menargetkan capaian BIK 2024 dapat meningkat 10 persen dari capaian BIK di 2023, dengan target sekitar 3.100 kegiatan dengan total peserta sekitar 2 juta orang.
Target capaian akses keuangan di BIK 2024 yaitu mencapai 8,7 juta akses produk dan layanan jasa keuangan.
Mahendra menuturkan, literasi dan inklusi keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan ekonomi nasional, karena tingkat inklusi keuangan menjadi salah satu indikator pembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan fungsi intermediasi lembaga keuangan.
Pemilihan Kalimantan Timur sebagai lokasi pelaksanaan pembukaan BIK 2024, kata Mahendra, merupakan komitmen regulator dalam mendorong literasi-inklusi dan pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menambahkan perluasan diterapkan melalui hal produktif.
"Ketika menjalankan bisnis, pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) diimbau untuk tidak hanya mengedepankan penjualan tetapi juga memerhatikan faktor edukasi," kata Friderica.
Sebagai catatan, pada puncak pelaksanaan BIK 2024 juga dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan 35 Kantor OJK Daerah dengan total kegiatan mencapai 341 kegiatan.
(NIA DEVIYANA)