OJK Gelar Forum Edukasi dan Temu Bisnis Akses Keuangan Syariah bagi UMKM Santri
OJK terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah dengan menyelenggarakan kegiatan Road to Puncak Bulan Inklusi Keuangan dan Hari Santri.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah dengan menyelenggarakan kegiatan Road to Puncak Bulan Inklusi Keuangan dan Hari Santri: Forum Edukasi dan Temu Bisnis bagi Santri (FEBIS) di Wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Kegiatan ini dalam rangka menyambut Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang disemarakkan setiap bulan Oktober oleh regulator dan industri jasa keuangan.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan, salah satu segmen yang perlu mendapat perhatian yaitu komunitas para santri, secara spesifik yang juga memiliki semangat bisnis dan gerakan kewirausahaan atau yang kita sebut santripreneur.
"Hal ini mengingat populasi santri yang cukup besar dan saat ini indeks literasi keuangan syariah pada kelompok pelajar/mahasiswa sebesar 6,72% masih di bawah indeks literasi keuangan syariah Nasional sebesar 9,14%. Untuk itu, masih terdapat potensi dalam rangka mengakselerasinya," katanya dalam keterangan resminya, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).
Lebih lanjut, Agusman menyampaikan, digitalisasi industri keuangan syariah merupakan sebuah kebijakan yang perlu diimplementasikan. Tujuannya untuk dapat terus bersaing di era yang serba cepat dan mudah saat ini.
Oleh karenanya, dalam kegiatan FEBIS ini, OJK menghadirkan dua perwakilan industri keuangan syariah sebagai narasumber, dari perbankan syariah maupun Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) Syariah yang sama-sama telah mengoptimalkan aspek digital dalam mendorong inklusi keuangan.
"LPBBTI syariah merupakan bagian dari industri keuangan syariah dengan mempertemukan pemberi dana dengan penerima dana dalam melakukan pendanaan berdasarkan prinsip syariah secara langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan internet," ungkap Agusman.
Untuk mendukung implementasi temu bisnis antara santri UMKM, mahasiswa dan Industri Jasa Keuangan Syariah, terdapat sesi workshop dan sharing session dengan menghadirkan penggerak inklusi keuangan dari Young Entrepreneurs Academy dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang juga memiliki terobosan dalam mendorong inklusi keuangan secara digital.
Turut hadir dalam kegiatan FEBIS DIY, yakni Prof. Dr. Phil. H. Al Makin, S.Ag, M.A selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, KH. Ahmad S. Utomo selaku Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Santripreneur Indonesia, Kepala OJK Provinsi DIY, Parjiman, Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Ibrahim, Ngatari selaku Direktur Retail Bank Syariah Indonesia, Chairul Aslam selaku Wakil Ketua Klaster Syariah AFPI, Deputi Direktur Inklusi Keuangan Syariah dari KNEKS, Eka Jati R. Firmansyah dan Program Director Young Entrepreneurs Academy, Ganjar Hidayat, 700 peserta fisik santri UMKM dan mahasiswa serta 400 peserta dari kalangan mahasiswa secara daring.
(YNA)