Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp2.075 Triliun per Desember 2024
Total kredit/pembiayaan berkelanjutan yang disalurkan perbankan Indonesia mencapai Rp2.075 triliun pada posisi Desember 2024.
IDXChannel - Total kredit/pembiayaan berkelanjutan yang disalurkan perbankan Indonesia mencapai Rp2.075 triliun pada posisi Desember 2024.
Nilai ini meningkat dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1.959 triliun. Apabila dilihat dari Kelompok Bank Berdasarkan Modal Intinya, kredit didominasi oleh Bank KBMI 4 yang mencapai Rp1.471 triliun atau sekitar 70,9 persen dari total kredit/pembiayaan berkelanjutan tahun 2024.
"OJK bersama perbankan Indonesia senantiasa berkomitmen mendukung pembiayaan berkelanjutan dan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KE PBKN) Dian Ediana Rae dalam jawaban tertulis Minggu (14/9/2025).
Tren peningkatan ini diproyeksikan berlanjut, sejalan dengan dukungan perbankan terhadap target Net Zero Emission (NZE) Pemerintah Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Menurut dia, peningkatan tersebut tidak terlepas dari bauran kebijakan keuangan berkelanjutan OJK. Salah satunya melalui penerbitan panduan Climate Risk Management & Scenario Analysis (CRMS), yaitu kerangka terpadu yang mencakup aspek tata kelola, strategi, manajemen risiko, dan pengungkapan.
Panduan ini membantu bank dalam menilai ketahanan model bisnis mereka terhadap risiko perubahan iklim.
Selain itu, OJK juga telah menerbitkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) Versi 2 pada Februari 2025. Taksonomi ini merupakan klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Indonesia, serta berfungsi sebagai panduan sektor keuangan dalam mengidentifikasi dan mengalokasikan pembiayaan ke proyek hijau dan berkelanjutan.
Ke depan, OJK berkomitmen terus mendorong perbankan menerapkan kebijakan yang selaras dengan standar internasional, khususnya dalam aspek pelaporan, pengungkapan, dan tata kelola berkelanjutan.
OJK juga akan memperkuat pengembangan ekosistem pendukung agar tercipta sistem keuangan berkelanjutan yang lebih stabil, inklusif, dan efektif
(kunthi fahmar sandy)