BANKING

Pembiayaan BTPN Syariah Tembus Rp11,3 Triliun di Kuartal III-2022, Naik 11 Persen

Viola Triamanda/MPI 21/10/2022 09:04 WIB

Bank juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 50,4%

Pembiayaan BTPN Syariah Tembus Rp11,3 Triliun di Kuartal III-2022, Naik 11 Persen (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - BTPN Bank Syariah berhasil mencapai total Asset yaitu Rp 20,57 triliun di kuartal III-2022. Adapun pembiayaan mencapai Rp 11,35 triliun tumbuh 11% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 10,21 triliun. 

Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) dibawah ketentuan regulator.

Bank juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 50,4%, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. 

"Adapun, dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp 11,87 triliun. Kinerja keuangan yang tumbuh berkesinambungan ini memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp1,33 triliun," jelas Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad paparan kinerja di Jakarta, yang dikutip MPI, Jumat (21/10/22).

Dia juga melanjutkan bahwa hingga saat ini Bank BTPN Syariah turut melakukan berbagai transformasi. Pertama, yaitu melalui akses pembiayaan (access to finance) untuk Mitra Tepat yang merupakan perpanjangan tangan Bank. 

Di mana saat ini nasabah dan komunitasnya semakin mudah dalam melakukan transaksi keuangan seperti pelayanan setor dan tarik tunai, membuka rekening hingga membeli pulsa dan membayar tagihan. Selain itu aplikasi ini juga dilengkapi fitur biometric yang dibuat sesuai dengan karakter masyarakat inklusi

Kedua, akses pengetahuan (access to knowledge). Bank memberikan program pemberdayaan yang semakin inovatif dengan membuka akses digital kepada semua orang yang dapat terlibat aktif dalam pemberdayaan masyarakat inklusi. Melalui aplikasi Tepat Daya Platform, salah satunya melalui kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia, telah mampu melibatkan ratusan mahasiswa di seluruh Indonesia yang terlibat menjadi Sahabat Daya. 

"Strategi ini dinilai tepat, mengingat generasi Z dan milenial lebih adaptif dengan teknologi," jelasnya. 

Ketiga yaitu akses persediaan (access to supply) melalui aplikasi Warung Tepat. Bagi nasabah yang sudah melek teknologi, aplikasi ini sangat membantu dalam mendapatkan persediaan barang tanpa harus pergi ke pasar, sehingga semakin mengefektifkan waktu nasabah untuk bisa fokus dalam usahanya sehari-hari. 

Selanjutnya, Bank juga menyadari, bahwa kebutuhan nasabah yang sudah melek teknologi juga semakin luas terutama dalam mendapatkan akses pasar (access to market). Oleh sebab itu Bank saat ini berkolaborasi partner-partner strategis yang memiliki semangat yang sama dalam membesarkan ekosistem digital bagi masyarakat inklusi ke depannya.

"Keempat akses tersebut menjadi bagian dari langkah-langkah Bank untuk semakin relevan dengan kebutuhan nasabah sehingga memiliki dampak berkelanjutan untuk kehidupan yang lebih baik bagi nasabah inklusi dan komunitasnya," tandasnya. 

(SAN)

SHARE