Suku Bunga Kredit Turun 5 Bps Jadi 9,25 Persen di November 2021
Pada November 2021, rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 9,25%, turun 5 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya
IDXChannel - Bank Indonesia menyatakan, suku bunga simpanan dan pinjaman pada November 2021 menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
"Pada November 2021, rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 9,25%, turun 5 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono, Jumat (24/12/2021).
Sementara itu, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan pada seluruh jenis tenor.
Suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan menurun, dari masing-masing 3,16%, 3,36%, 3,70%, 4,07%, dan 4,82% pada Oktober 2021 menjadi 3,05%, 3,29%, 3,62%, 3,93%, dan 4,41% pada November 2021.
Erwin melanjutkan, kredit yang disalurkan oleh perbankan pada November 2021 terus menunjukan tren positif. Penyaluran kredit pada November 2021 tercatat sebesar Rp5.694,9 triliun, tumbuh 4,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (3,0%, yoy).
"Akselerasi pertumbuhan kredit terutama terjadi pada debitur perorangan. Kredit kepada perorangan pada November 2021 tumbuh 8,4% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 5,6% (yoy)," papar dia.
Di sisi lain, kredit kepada korporasi mencatat perlambatan, dari 1,1% (yoy) pada Oktober 2021 menjadi 0,9% (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit pada November 2021 terjadi pada seluruh jenis kredit, baik Kredit Modal Kerja (KMK),
Kredit Investasi (KI), maupun Kredit Konsumsi (KK).
Penyaluran kredit sektor Properti pada November 2021 tumbuh 4,5% (yoy), sedikit melambat dibandingkan Oktober 2021 (4,6%, yoy) terutama pada KPR/KPA dan Real Estate. Kredit KPR/KPA tumbuh melambat, dari 9,6% (yoy) menjadi 9,3% (yoy) pada bulan laporan, terutama disebabkan oleh perlambatan KPR Tipe 22 s.d. 70 di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Sementara itu, Kredit Real Estate masih mengalami pertumbuhan negatif (-1,7%, yoy),membaik dibandingkan pertumbuhan negatif bulan sebelumnya (-0,4%, yoy), terutama pada Real Estate Perumahan Menengah, Besar Atau Mewah (Tipe Diatas 70) di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
(SANDY)