BANKING

Survei Terbaru OJK soal Kinerja Perbankan hingga Judi Online, Ini Hasilnya 

Anggie Ariesta 09/09/2024 19:35 WIB

Survei Orientasi Bisnis Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (SBPO) terbaru menunjukkan responden makin optimistis bahwa kinerja perbankan akan semakin baik.

Survei Terbaru OJK soal Kinerja Perbankan hingga Judi Online, Ini Hasilnya (foto mnc media)

IDXChannel - Survei Orientasi Bisnis Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (SBPO) terbaru menunjukkan responden makin optimistis bahwa kinerja perbankan akan semakin baik pada kuartal III-2024.

Berdasarkan data Juni 2024, porsi aset 93 bank di Indonesia mencapai sebesar 90,78 persen dari total aset bank umum.

"Optimisme perbankan tercermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada kuartal III-2024 yang tercatat sebesar 68 (zona optimis)," kata Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi, Aman Santosa dalam keterangan resmi, Senin (9/9).

Optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi akan membaiknya kondisi makroekonomi, berlanjutnya peningkatan fungsi intermediasi perbankan yang dibarengi dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko yang dihadapi, meskipun dengan kondisi makro ekonomi global yang kurang kondusif. 

Keyakinan membaiknya kondisi makroekonomi domestik menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada kuartal III-2024 berada pada level optimistis, yaitu sebesar 59, terutama disebabkan oleh perkiraan membaiknya ekonomi domestik, menguatnya nilai tukar Rupiah, dan prediksi BI Rate yang cenderung stabil.

Selanjutnya, mayoritas responden juga meyakini bahwa risiko perbankan pada kuartal III-2024 masih terjaga dan terkendali. Hal ini terlihat dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 57 (zona keyakinan bahwa risiko cukup manageable), seiring dengan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar yang tetap terjaga. 

Responden meyakini bahwa kualitas kredit tetap baik, PDN pada level rendah dan berada pada posisi long, dan rentabilitas masih akan meningkat seiring dengan kenaikan penyaluran kredit. Selanjutnya, risiko likuiditas juga diperkirakan masih terjaga stabil dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Kinerja Perbankan

Ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada kuartal III-2024 juga optimistis dengan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar 86. Optimisme kinerja perbankan didorong oleh ekspektasi bahwa sisi funding (DPK) akan tetap mampu menyokong meningkatnya penyaluran kredit yang berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan.

Optimisme kenaikan pertumbuhan kredit pada kuartal III-2024 didorong ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut pasca Pemilu 2024 yang dapat mendorong permintaan kredit dan aktivitas usaha masyarakat. 

Dari sisi penghimpunan dana, responden memperkirakan bahwa pada kuartal III-2024, DPK juga akan tumbuh meningkat sejalan dengan kegiatan ekonomi yang semakin membaik, usaha bank memeroleh sumber dana untuk mendukung pertumbuhan kredit, dan adanya dana pemerintah yang masuk pada bank daerah. 

Pada SBPO, OJK menghimpun informasi terkait likuiditas perbankan domestik, di mana alat likuid diproyeksikan meningkat pada akhir 2024. Komponen alat likuid yang diproyeksikan mendorong dan berpengaruh signifikan pada peningkatan tersebut adalah surat berharga yang diterbitkan Bank Indonesia. 

Sedangkan untuk komponen alat likuid lainnya berupa GWM dan Surat Berharga yang diterbitkan pemerintah, diproyeksikan pertumbuhannya masih relatif stabil hingga akhir tahun dan tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan jumlah alat likuid.

Bank Punya Sistem Deteksi Rekening Judol

Selanjutnya, sehubungan dengan maraknya perjudian daring atau judi online (judol) di Indonesia serta menindaklanjuti Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring, berdasarkan survei, diperoleh hasil bahwa semua bank sudah memiliki sistem yang mampu mendeteksi adanya rekening judi online

Beberapa bank saat ini juga sudah di tahap pengembangan sistem deteksi pola transaksi judi online. Selain melakukan pendeteksian rekening judi online secara mandiri, bank juga melakukan pemberantasan judi online melalui pengecekan kesesuaian data nasabah dengan watchlist judi online yang diinformasikan oleh OJK, PPATK ataupun Aparat Penegak Hukum lainnya. 

Apabila ditemukan kesesuaian dengan data nasabah bank, maka akan dilakukan Enhance Due Diligence dan pemblokiran. Perbankan dapat membatasi bahkan menghilangkan akses nasabah tersebut untuk melakukan pembukaan rekening di bank atau untuk memperoleh penambahan fasilitas pinjaman. 

"Ke depannya perbankan akan terus berusaha untuk melakukan langkah-langkah dan strategi untuk meningkatkan pemberantasan judi online dan melakukan mitigasi agar fasilitas perbankan tidak dimanfaatkan untuk melakukan tindak kejahatan judi online," kata Aman.

Kredit Kendaraan Bermotor

Kredit Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKB) sampai dengan akhir 2024 diproyeksikan masih akan tumbuh, meskipun melambat dibandingkan tahun sebelumnya. 

Proyeksi tersebut didorong oleh keyakinan bahwa permintaan KKB akan meningkat di kuartal IV-2024 seiring dengan banyaknya promo dan diskon akhir tahun yang nominalnya cukup besar. 

Selain itu, adanya insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah juga diharapkan dapat ikut mendorong peningkatan permintaan kredit kendaraan bermotor.

(Fiki Ariyanti)

SHARE