ECONOMICS

10 BUMN Diklaim Lulus Uji Ketahanan Hadapi Tekanan Ekonomi Global

Suparjo Ramalan 21/05/2025 04:00 WIB

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan stress test atau uji ketahanan terhadap perusahaan pelat merah dalam menghadapi tekanan ekonomi global.

10 BUMN Diklaim Lulus Uji Ketahanan Hadapi Tekanan Ekonomi Global. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan stress test atau uji ketahanan terhadap perusahaan pelat merah dalam menghadapi tekanan ekonomi global.

Dari hasil stress test ada sepuluh perseroan negara yang dinyatakan baik atau sehat.

Beberapa di antaranya adalah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM, PT Pertamina (Persero), Holding BUMN Industri Pertambangan (MIND ID), 

"Untuk stress test kita sudah jalankan, dari sepuluh perusahaan yang kita deteksi sejauh ini masih baik, yaitu Himbara, Telkom, MIND ID, Pertamina, semua dalam kondisi, hasil stress test, baik," ujar Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Uji ketahanan dilakukan sebelum pemberlakuan tarif impor resiprokal Amerika Serikat (AS). Erick memastikan apabila tarif timbal balik diberlakukan, tidak berdampak signifikan bagi bisnis perusahaan. 

"Kalau pun (tarif impor AS berlaku) dari hasil stress test kita, dampaknya tidak sedalam yang pernah kita takutkan," kata dia. 

Erick mengatakan tidak bisa mempublikasikan hasil uji ketahanan BUMN secara terbuka lantaran bersifat sebagai data internal. Kendati begitu, dia akan menyerahkan laporan hasil uji ketahanan kepada pimpinan Komisi VI DPR. 

"Kalau stress test mungkin karena ini data internal, kita bisa berikan secara tertutup kepada pimpinan untuk nanti bisa dibicarakan di dalam karena ini kan memang data yang tertutup," kata dia. 

Berdasarkan hasil uji ketahanan kinerja BUMN cukup baik. Hal ini diperkuat oleh neraca perdagangan Indonesia. Bahkan, Erick memperkirakan pelemahan rupiah terhadap USD pun tidak berdampak buruk bagi BUMN. 

"Sampai fluktuasi (kurs) Rp20 ribu per USD, kita Insyaallah masih kuat, ya kita tidak mau Rp20 ribu, cuma kalau sampai (terjadi) dengan kinerja hari ini, revenue, neraca perdagangan trade, profitabilitas tentu yang sehat Rp16 ribu, cuma kalau sampai (kurs) Rp20 ribu, kita dalam keadaan yang masih baik," kata Erick. 

(NIA DEVIYANA)

SHARE