2 Dampak Ekonomi yang Terjadi Jika Pemilu Ditunda: Prospek Investasi Tergerus Ketidakpastian
Pemilu ditunda bakal berdampak pada putaran roda perekonomian yang terhambat dan iklim investasi yang tidak pasti.
IDXChannel—Jika pemilu ditunda, apa dampaknya pada perekonomian? Kamis kemarin (2/3), Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan putusan yang memerintahkan KPU untuk tidak melanjutkan sisa tahapan Pemilihan Umum 2024.
Putusan tersebut dibuat berdasarkan gugatan perdata yang diajukan Partai Prima untuk KPU. Namun demikian, banyak pihak menolak putusan tersebut sebab dianggap tidak memiliki ketetapan hukum. Apalagi, gugatannya bersifat perdata.
Dilansir dari Okezone.com (3/3), Menko Polhukam Mahfud MD pun menilai majelis hakim yang menjatuhi putusan tersebut tidak mengerti aturan pengelompokan hukum dan mempersilakan Komisi Yudisial untuk memeriksa para hakim yang membuat putusan tersebut.
Sampai saat ini, KPU menolak tegas putusan tersebut dan mendapat dukungan dari pemerintah untuk melanjutkan tahapan Pemilihan Umum 2024. Namun sebagai pengetahuan tambahan, apa dampak pemilu ditunda pada perekonomian negara?
Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mengatakan kepada IDXChannel, bahwa penundaan pemilu bakal memberi dampak nyata pada sektor perekonomian.
Seperti apa dampaknya? Simak ulasannya berikut ini.
Dampak Ekonomi Jika Pemilu Ditunda: Investor Terus Wait and See
Menghilangkan Peluang Putaran Perekonomian Menengah Bawah
Bhima mengatakan, uang yang beredar selama rangkaian aktivitas pemilu berlangsung bsia mencapai lebih dari Rp200 triliun. Seperti yang diketaui, kegiatan-kegiatan yang dilakukan partai politik hingga ke daerah menggerakkan banyak jenis usaha.
Contohnya, pada masa kampanye, umumnya anggota parpol akan memesan banyak kaos, baliho, spanduk, umbul-umbul untuk memperkuat branding partai dan calon presiden yang diusungnya.
Belum lagi jika partai politik menggelar acara-acara pertemuan yang mengundang masyarakat dalam jumlah besar untuk hadir. Mestilah ada akomodasi berupa makanan dan minuman yang disediakan.
“Aktivitas pemilu ini cukup luas dampaknya, hampir ke 20 sektor usaha. Mulai dari makanan minuman, percetakan, periklanan, hotel, hingga jasa transportasi,” kata Bhima.
Sehingga, penundaan pemilu bakal menjadi preseden buruk bagi pertumbuhan ekonomi. Sebab banyak pelaku yang sudah terlanjut mengajukan pinjam ke bank, merekrut tenaga kerja tambahan, dan siap menaikkan kapasitas produksi.
“Begitu muncul gonjang-ganjing penundaan pemilu, maka bisa berubah menjadi tidak pasti semua rencana yang sudah dibuat tadi. Bahkan bisa berujung kerugian,” sambung Bhima.
Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkana bahwa penundaan pemilu dapat menghentikan potensi perputaran roda ekonomi di kalangan pengusaha kelas menengah dan bawah.
Iklim Investasi yang Tidak Pasti
Hal yang paling umum dibaca dalam pemberitaan ekonomi jelang dan sesudah pemilu adalah ‘wait and see’. Frase tersebut kerap dilontarkan para pelaku usaha saat musim pemilu tiba.
Sebab perubahan kabinet pemerintahan berpotensi mengubah regulasi dan arah kebijakan yang telah ditegakkan oleh kabinet sebelumnya. Sehingga untuk menyelaraskan rencana bisnis dengan arah kebijakan pemerintah, para pengusaha harus menunggu kepastian.
Apalagi, sudah jadi rahasia umum bahwa perubahan kepresidenan dan kabinet bisa mengubah banyak kebijakan di berbagai sektor industri. Sementara itu, stabilitas politik adalah salah satu faktor yang paling diharapkan para investor untuk berinvestasi di suatu negara.
“Misalnya, tadinya melihat rencana investasi sudah mulai 2023, tapi tertunda, mungkin bisa di 2025. Dalam survey kemudahan berbisnis, permasalahan terbesar selain korupsi adalah ketidakpastian politik dan kebijakan,” tutur Bhima.
Seperti yang diketahui, pelaku usaha menjalankan operasional bisnisnya sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk tiap-tiap sektor usaha. Jika pemilu ditunda, maka penyusunan rencana bisnis pun terhambat di tengah-tengah.
“Penundaan pemilu sangat merusak prospek investasi. Ada ketidakpastian yang tinggi karena risiko politik, membuat investor mempertimbangkan kembali rencana investasi di Indonesia,” tukas Bhima.
Itulah dampak-dampak yang terjadi pada perekonomian bila pemilu ditunda. Selain menghambat potensi putaran roda perekonomian, penundaan pemilu juga menghambat investasi. (NKK)