ECONOMICS

4 Negara yang Gagal Redenominasi, Indonesia Perlu Belajar

Ratih Ika Wijayanti 11/07/2023 11:08 WIB

Terdapat sejumlah negara yang gagal redenominasi. Seiring dengan adanya wacana redenominasi di Indonesia, kegagalan negara ini bisa jadi pembelajaran. 

4 Negara yang Gagal Redenominasi, Indonesia Perlu Belajar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Terdapat sejumlah negara yang gagal redenominasi. Seiring dengan adanya wacana redenominasi di Indonesia, kegagalan negara ini bisa jadi pembelajaran. 

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), redenominasi adalah penyederhanaan nilai dari suatu mata uang tanpa mengubah nilai tukarnya. Redenominasi ini bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pecahan mata uang tanpa mempengaruhi harga, daya beli, dan nilainya terhadap barang atau jasa. 

Meski dapat memudahkan perhitungan dan meningkatkan kredibilitas mata uang, namun redenominasi juga dinilai memiliki risiko mengerek inflasi. Beberapa negara bahkan terbukti gagal menerapkan kebijakan ini. Berikut ini IDXChannel mengulas beberapa negara yang gagal redenominasi

Daftar Negara yang Gagal Redenominasi

Redenominasi bukanlah praktik baru dalam dunia ekonomi. Banyak negara di dunia juga tercatat telah sukses melakukan redenominasi seperti Turki, Polandia, Rumania, dan Ukraina. Di samping negara-negara yang sukses melakukan redenominasi, tidak sedikit juga negara yang belum berhasil melakukan kebijakan ini. Beberapa negara yang gagal melakukan redenominasi antara lain sebagai berikut.

1. Argentina

Argentina menjadi salah satu negara yang gagal redenominasi. Dalam sejarahnya, negara ini memang diketahui sering terjerat ke dalam krisis ekonomi. Argentina juga pernah terjerat inflasi yang sangat tinggi hingga membuat pemerintahnya harus mengambil kebijakan redenominasi. Negara ini tercatat telah melakukan empat redenominasi dan memotong 13 angka nol pada kisaran tahun 1970 hingga 1992. 

2. Zimbabwe

Zimbabwe juga gagal melakukan redenominasi. Negara ini pada mulanya memperkenalkan mata uang dolar Zimbabwe (ZWD) pada awal kemerdekaan. Namun, sayangnya dolar ZDW terus mengalami penurunan. Pada 2006, negara ini bahkan mengalami hiperinflasi hingga 1.730%. Upaya pemerintah untuk mencapai stabilitas ekonomi pun dinilai tidak masuk akal hingga negara ini kembali mengalami hiperinflasi pada 2008. Negara ini melakukan beberapa kali redenominasi namun gagal. 

3. Brasil

Brasil sempat melakukan redenominasi dan menyederhanakan mata uangnya dari cruzeiro menjadi cruzado. Sayangnya, kurs mata uangnya terhadap dolar AS justru terdepresi tajam yakni mencapai ribuan cruzado per dolar AS. Kegagalan ini lantaran pemerintah negara ini tidak mampu mengelola inflasi yang kala itu masih mencapai  500% per tahun. 

4. Korea Utara 

Negara yang gagal redenominasi berikutnya adalah Korea Utara. Negara ini membuang angka nol di mata uang won yakni dari nominal 100 menjadi 1 pada 2009 lalu. Sayangnya, redenominasi ini gagal karena stok mata uangnya yang terbatas kala itu.

Itulah beberapa negara yang gagal redenominasi. Kegagalan redenominasi negara-negara tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor waktu implementasi kebijakan yang kurang tepat, kondisi makroekonomi yang sedang tidak sehat, hingga tidak tersedianya stok uang baru. Hal ini tentunya dapat menjadi pembelajaran bagi negara manapun yang hendak melakukan redenominasi. 

SHARE