ECONOMICS

Ada Wabah PMK, Ini Persiapan Pedagang Sapi Kurban Jelang Idul Adha

Heri Purnomo 26/06/2022 17:17 WIB

munculnya wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di berbagai wilayah Indonesia membuat aktivitas jual-beli hewan kurban tahun ini menjadi berbeda.

Ada Wabah PMK, Ini Persiapan Pedagang Sapi Kurban Jelang Idul Adha (foto: MNC Media)

IDXChannel - Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang Hari Raya Idul Adha 2022 para pedagang hewan kurban mulai bermunculan untuk menjual hewan guna keperluan ibadah kurban. Namun munculnya wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di berbagai wilayah Indonesia membuat aktivitas jual-beli hewan kurban tahun ini menjadi berbeda.

Dari berbagai data yang dihimpun, wabah PMK sejauh ini diketahui telah menyebar ke 19 provinsi dan 217 Kota/Kabupaten. Hingga Sabtu (25/6/2022), misalnya, juga sudah terdapat 263.333 kasus PMK di masyarakat, di mana kasus aktif yang masih tersisa masih sebanyak 174.651 ekor.

Di luar itu, 84.715 ekor sapi dinyatakan sembut, 2.464 ekor sapi telah melalui mekanisme potong bersyarat dan 1.503 ekor lagi dinyatakan mati. Total hewan yang sudah divaksin sejauh ini telah mencapai 12.177 ekor. 

Karena itu, sejumlah persiapan kini dilakukan oleh para pedagang hewan kurban untuk menyambut momen Idul Adha tahun ini. Budi (28), misalnya, seorang pedagang hewan kurban asal Boyolali, mengatakan bahwa persiapan yang dilakukannya pada Hari Raya Idul Adha yaitu tidak lagi menjual hewan kurban yang bukan berasal dari kandangnya. 

Hal tersebut dilakukannya untuk memastikan bahwa hewan yang ia jual dalam kondisi yang sehat. 

"Hewan kurban yang kita jual di sini diambil dari kandang sendiri, jadi terjamin dan lebih aman untuk dikonsumsi," ujar Budi, di pusat penjualan hewan kurban wilayah Kebayoran Lama, Jakarta, Minggu (26/6/2022). 

Budi mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan vaksinasi terhadap hewan kurbannya, serta melakukan karantina terlebih dahulu sebelum di bawa ke Jakarta. Selain itu dirinya juga memberikan berbagai vitamin baik secara tradisional maupun medis kepada hewan kurbannya. 

Hal itu dilakukan sebagai bentuk proteksi terhadap hewan kurban yang ia jual dari wabah PMK. 

"Sebelum dibawa kesini (Tempatnya berjualan hewan kurban) hewan kurban sudah melalui proses karantina serta melakukan vaksinasi terhadap hewan kurban dan juga memberikan pengobatan secara tradisional maupun medis," katanya. 

Berdasarkan pantauan MNC portal, hewan kurban yang berada di lapak Budi tersebut hanya terdapat 6 ekor sapi dan 20 ekor kambing. Budi mengatakan bahwa dirinya tidak berani menyetok hewan terlalu banyak. Hal tersebut lantaran masih banyaknya kasus hewan ternak yang terkana wabah PMK. 

"Ya nggak bawa banyak kalo sekarang, masih khawati, paling kalo ada yang mesen baru nanti saya ambil lagi dari kampung," pungkasnya. (TSA)

SHARE