IDXChannel - Meski kecil, namun manusia tercatat pernah terpapar virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini dibeberkan oleh dokter spesialis penyakit dalam dr Erni Juwita Nelwan meskipun kecil kemungkinannya.
Tetapi dalam paparannya, mengutip jurnal Pubmed, ia menegaskan kasus penyakit mulut dan kuku hewan di kasus manusia terakhir dicatat 1966. Bila terinfeksi menurutnya, berkemungkinan tidak memberikan efek berat ke manusia.
"Sangat transmissible untuk manusia, tapi sangat sulit untuk menembus barrier yang ada, sehingga efek sakitnya memang jarang di manusia. Bisa masuk virusnya, tetapi semua patogen, bakteri, virus harus ada reseptornya di dalam tubuh manusia, kemudian mereplikasi," kata dr Erni dalam webinar "Mewaspadai Penyakit Mulut dan Kuku Terhadap Kesehatan Manusia" pada Minggu (26/6/2022).
"Ada implikasi ya bukan ancaman yang menakutkan. Jadi ada risiko paparan, untuk penyakit PMK terhadap orang-orang kontak tidak 0 persen, bisa terjadi terinfeksi tetapi tidak sakit," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kesehatan Hewan (Dirkeswan) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Drh Nuryani Zainuddin, menyampaikan ada langkah pencegahan agar manusia tidak mudah tertular dan menjadi carrier (penular) ke hewan ternak.