Agar Tak Tergantung Minyak Rusia, AS dan Eropa Siapkan Strategi
Ancaman Rusia yang mewajibkan setiap transaksi minyak mentah menggunakan rubel menuai polemik bagi negara-negara seterunya.
IDXChannel - Ancaman Rusia yang mewajibkan setiap transaksi minyak mentah menggunakan rubel menuai polemik bagi negara-negara seterunya. Demi mengurangi ketergantungan, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) meluncurkan sejumlah program perlawanan.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sebelumnya mengumumkan pembentukan gugus tugas bersama yang bertujuan untuk memotong ketergantungan blok tersebut pada impor Rusia.
“Hari ini, kami telah menyepakati sejumlah rencana bersama menuju tujuan itu sambil mempercepat kemajuan kami menuju masa depan energi bersih yang aman,” kata Presiden Joe Biden, dikutip Aljzeera.com, Sabtu (26/3/2022).
Menurutnya, Putin telah menggunakan sumber daya energi Rusia untuk memanipulasi tetangganya dan Putin menggunakan keuntungan penjualan minyak untuk menggerakkan mesin perang.
Menurut Biden, inisiatif itu bertujuan selain membantu Eropa mengurangi ketergantungan pada gas Rusia secepat mungkin, juga mengurangi permintaan gas Eropa secara keseluruhan.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Joe Biden mengatakan AS akan bekerja dengan mitra untuk memastikan tambahan 15 miliar meter kubik gas alam cair (LNG) untuk UE pada tahun 2022.
Dengan begitu, Komisi Eropa pada gilirannya akan bekerja dengan negara-negara anggota UE untuk memastikan permintaan setidaknya 50 miliar meter kubik LNG AS per tahun, menurut Gedung Putih.
“Dalam dunia yang menghadapi kekacauan, persatuan trans Atlantik akan menjadi nilai dan aturan fundamental yang diyakini warga kitax Kami ingin sebagai orang Eropa melakukan diversifikasi dari Rusia ke pemasok yang kami percayai, yang berteman dan dapat diandalkan,” kata Von der Leyen pada konferensi persnya.
Oleh karena itu, komitmen AS untuk memberi Uni Eropa tambahan setidaknya 15 miliar meter kubik LNG tahun ini merupakan langkah besar untuk menggantikan pasokan LNG yang saat ini berasal dari Rusia.
Sebagai informasi, Gugus tugas itu akan bekerja untuk memastikan keamanan energi untuk Ukraina dan Uni Eropa dalam persiapan untuk musim dingin berikutnya LNG Rusia menyumbang sekitar 45 persen dari impor UE pada tahun 2021. Sedangkan secara keseluruhan, UE mengimpor sekitar 90 persen LNG-nya, yang sebagian besar digunakan untuk pemanas rumah dan di sektor industri. (TYO)