IDXChannel - Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan waktu satu minggu saja bagi jajarannya di pemerintahan dan juga Bank Sentral Rusia untuk dapat menyesuaikan setiap transaksi gas bumi yang dilakukan agar menggunakan mata uang rubel.
Pemberian tenggat waktu ini menyusul kebijakan baru yang sebelumnya telah diumumkan, bahwa Putin mewajibkan kepada seluruh negara yang mengimpor gas bumi dari Rusia untuk dapat melakukan pembayaran menggunakan rubel.
Langkah ini ditempuh Putin sebagai upaya mempertahankan nilai tukar rubel terhadap mata uang internasional lain, seiring tekanan yang muncul akibat sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Uni Eropa kepada negara tersebut.
"Ada waktu satu minggu untuk kami (pemerintah dan bank sentral Rusia) menemukan solusi tentang pemindahan operasi ke mata uang Rusia, termasuk (untuk) Gazprom membuat perubahan kontrak sesuai dengan yang dibutuhkan," ujar Putin, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (24/3/2022).
Menurut data kinerja Gazprom, sedikitnya ada 58 persen dari penjualan gas alam ke Eropa dan negara-negara lain pada 27 Januari lalu yang masih diselesaikan dalam euro. Dolar AS menyumbang sekitar 39 persen dari penjualan kotor, dan poundsterling sekitar tiga persen saja.