ECONOMICS

Aktivitas Sekolah Sumbang Kenaikan Inflasi Kota Malang Naik 0,11 Persen

Avirista M/Kontributor 02/08/2021 18:58 WIB

Sektor pendidikan menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Malang di bulan Juli 2021.  

Aktivitas Sekolah Sumbang Kenaikan Inflasi Kota Malang Naik 0,11 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sektor pendidikan menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Malang di bulan Juli 2021.  Hal ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang selama bulan Juli 2021, kelompok pengeluaran pendidikan menyumbang 0,51 persen inflasi.

Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, mengungkapkan, ada inflasi sebesar 0,11 persen selama bulan Juli 2021. Dari jumlah tersebut kelompok pengeluaran biaya pendidikan memberikan andil 0,51 persen pada inflasi di Kota Malang.

"Kelompok pendidikan menyumbang andil inflasi tertinggi. Juli, merupakan tahun ajaran baru. Kelompok pendidikan punya andil besar dibanding kelompok pengeluaran lain," kata Erny, melalui konferensi pers virtualnya, pada Senin siang (2/8/2021).

Ia menerangkan, selain pengeluaran pada kelompok pendidikan, inflasi di Kota Malang dipengaruhi adanya kenaikan pada kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,42 persen.

Kenaikan inflasi kita disumbang oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,14 persen, sedangkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau mempengaruhi 0,12 persen inflasi. Selanjutnya transportasi sebesar 0,05 persen, kesehatan 0,01 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen.

"Untuk empat kelompok lainnya, yakni pakaian, dan alas kaki, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kemudian rekreasi, olahraga, dan budaya, serta penyedia makanan, dan minuman, tidak mengalami perubahan," katanya.

Jika dilihat dari komoditas utama penyumbang inflasi, harga cabai rawit mengalami kenaikan sebesar 56,25 persen, biaya sekolah menengah atas sebesar 1,99 persen, angkutan udara 1,70 persen, bawang merah 8,69 persen, dan sekolah menengah pertama 1,63 persen.

"Sepeda motor juga mengalami kenaikan, sebesar 0,98 persen, dan daging sapi sebesar 0,77 persen," tambahnya.

Sementara untuk komoditas penghambat inflasi antara lain adalah penurunan harga daging ayam ras sebesar 4,47 persen, mobil 1,68 persen, telur ayam ras sebesar 3,36 persen, emas perhiasan 1,05 persen, dan ayam hidup turun sebesar 2,37 persen.

Di wilayah Jawa Timur, Kota Malang, dan Kota Madiun tercatat mengalami inflasi terendah sebesar 0,11 persen. Sementara untuk inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,42 persen, dan deflasi tertinggi di Kota Kediri sebesar 0,08 persen.

Tercatat, inflasi kalender Kota Malang sebesar 0,55 persen, dan inflasi Year on Year (YoY) sebesar 1,03 persen. (TYO)

SHARE