IDXChannel - Dimulainya kembali kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah telah memicu kenaikan inflasi di Jawa Timur (Jatim). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di provinsi ujung timur Pulau Jawa ini naik sebesar 0,17 persen selama Juli 2021.
Dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dilakukan terhadao delapan kota, sebanyak enam kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,42 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Malang dan Madiun masing-masing sebesar 0,11 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Dari sebelas kelompok pengeluaran, sepuluh kelompok mengalami inflasi dan satu kelompok sisanya mengalami deflasi.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah yaitu kelompok pendidikan sebesar 0,82 persen,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin, dalam rilisnya, Senin (2/8/2021).
Kemudian disusul kelompok kesehatan sebesar 0,70 persen; makanan, minuman dan tembakau 0,30 persen; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dan transportasi masing-masing 0,09 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,04 persen; pakaian dan alas kaki dan perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing 0,02 persen.