ECONOMICS

Alasan Erick Thohir Divestasi 30 Persen Saham RS BUMN ke Perusahaan Hong Kong

Suparjo Ramalan 14/12/2023 11:55 WIB

Erick Thohir buka suara terkait langkahnya melakukan divestasi saham PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika IHC) sebesar 30 persen ke perusahaan Hong Kong.

Alasan Erick Thohir Divestasi 30 Persen Saham RS BUMN ke Perusahaan Hong Kong. (Foto: MNC Media)

IDXChannel Menteri BUMN, Erick Thohir, buka suara terkait langkahnya melakukan divestasi saham PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika IHC) sebesar 30 persen ke perusahaan konglomerasi asal Hong Kong, Swire Pacific Ltd.

Menurut Erick, rencana penjualan 30 persen saham Holding Rumah Sakit (RS) BUMN itu bagian dari strategic partnership. Tujuannya meningkatkan kualitas rumah sakit BUMN agar bisa bersaing dengan private sector alias RS swasta. 

Adapun, aksi korporasi itu ditargetkan terealisasi pada awal 2024.

“Nah salah satunya kenapa kita tadi benchmarking dengan sebuah institusi besar, Swire dari Hong Kong, untuk menjadi strategic partner, untuk meningkatkan kualitas rumah sakit BUMN agar bisa bersaing dengan private sector,” kata Erick kepada wartawan, Kamis (14/12/2024). 

Industri kesehatan di Tanah Air, lanjut Erick, harus ditingkatkan sistem pelayanan hingga teknologi yang digunakan. Penguatan infrastruktur dasar dan pendukung diperlukan agar masyarakat bisa mendapatkan akses yang optimal. 

Dengan fasilitas kesehatan yang baik, masyarakat tak perlu lagi ke luar negeri untuk mencari pengobatan. Tercatat, ada sekitar 2 juta warga Indonesia yang setiap tahunya berobat di negara asing, rata-rata dana yang dibawa mencapai Rp 100 triliun. 

“Industri kesehatan kita kan harus terus ada peningkatan. Tidak mungkin kita membiarkan, dana Indonesia yang keluar negeri itu sampai triliunan,” kata Erick 

“Dan yang berobat juga banyak yang keluar negeri. Ini fakta loh, kita tidak membedakan kelas menengah, kelas atas, yang belum mampu, enggak, enggak,” sambungnya.

Dia memastikan pelayanan dan teknologi di RS BUMN terus diperbaiki. Tak hanya itu, sumber daya manusia (SDM) berupa dokter spesialis pun ditingkatkan. Erick berencana mendatangkan para dokter diaspora yang saat ini masih bekerja di luar negri. 

“Artinya ada sistem yang harus diperbaiki, bukan salah-salahan loh. Artinya apa? Seperti yang saya dorong di rumah sakit BUMN, saya tidak tahu di rumah sakit yang lain, sejak awal saya bilang rumah sakit BUMN sekarang metode sistemnya harus berubah,” jelasnya. 

“Ada pasien masuk, dokter ahli duduk bersama, menentukan langkah-langkahnya apa, obatnya apa. Jangan masing-masing ngasih obat. Dan nanti didampingi oleh dokter muda, itu yang kita mau dorong di BUMN,” pungkasnya.

(FRI)

SHARE