APBN Surplus Rp107,4 Triliun per Agustus 2022, Ini Datanya
Mantul, APBN mencatatkan surplus Rp107,4 triliun hingga Agustus 2022. Berikut rincian datanya.
IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepanjang periode Januari-Agustus 2022 yang tercatat surplus Rp107,4 triliun. Nilai ini setara 0,58% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Dalam publikasi APBN Kita yang dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Selasa (27/9/2022), hingga 31 Agustus 2022, pendapatan negara mencapai Rp1.764,4 triliun atau 77,9% dari pagu. Realisasi tersebut tumbuh 49,8% dibanding periode yang sama 2021.
Realisasi komponen Pendapatan Negara yang bersumber dari penerimaan Perpajakan mencapai Rp1.171,8 triliun, penerimaan Bea dan Cukai Rp206,2 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp386 triliun.
Sementara dari pos Belanja Negara, realisasinya mencapai Rp1.657 triliun atau 53,3% target APBN sesuai Perpres 98/2022 (Pagu) hingga akhir Agustus ini. Rinciannya, terdiri dari realisasi belanja pemerintah pusat Rp1.178,1 triliun, serta realisasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp478,89 triliun atau 59,5% dari pagu, tumbuh sebesar 1,3% (yoy).
Untuk belanja pemerintah pusat, terdiri dari belanja Kementerian dan Lembaga sebesar Rp575,8 triliun, utamanya dimanfaatkan untuk penyaluran berbagai bansos dan program PEN ke masyarakat; pengadaan peralatan atau mesin, jalan, jaringan, irigasi; belanja pegawai termasuk THR dan Gaji ke-13; dan kegiatan operasional K/L.
Sementara realisasi Belanja Non-KL mencapai Rp602,3 triliun, utamanya didukung penyaluran subsidi, kompensasi BBM dan listrik, dan pembayaran pensiun (termasuk THR dan Pensiun ke-13) serta jaminan kesehatan ASN.
“APBN yang terlihat positif sampai akhir Agustus memberikan ruang bagi kita untuk bisa membayar subsidi kompensasi yang merupakan perlindungan sangat besar kepada masyarakat. Sehingga tadi anggaran yang lebih dari Rp600 triliun bagi rakyat Indonesia dalam berbagai bentuk,” ujar Menkeu, Sri Mulyani Indrawati.
Dengan capaian pendapatan negara yang lebih besar dibanding realisasi belanja negara, maka APBN sampai akhir Agustus 2022 mencatat surplus 0,58% terhadap PDB atau Rp107,4 triliun.
“APBN yang kinerjanya relatif baik, juga akan memberikan instrumen bagi perlindungan untuk masyarakat dan perekonomian, hari ini dan ke depan," kata Sri Mulyani.
"Tentu APBN harus menjadi instrumen yang terus dijaga kesehatannya, karena ke depan guncangan-guncangan masih akan terus terjadi dan kita perlu untuk terus menjaga, agar pemulihan tetap bisa berjalan secara berkeadilan,” pungkasnya.
(FAY)