Asosiasi Travel Sebut Kapasitas Angkutan Mudik Lebaran 2023 Masih Terbatas
Mudik lebaran selalu menjadi momen dimana travel agent mendapatkan keuntungan tertinggi dibandingkan dengan libur nasional lainnya
IDXChannel — Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO), Pauline Suharno, mengatakan jumlah penjualan tiket mudik tahun ini diprediksi naik hingga tiga kali lipat.
Namun kenaikan tersebut belum didukung dengan ketersediaan kapasitas angkutan.
“Artinya potensi penjualan tiket bisa lebih besar lagi jika ada ketersediaan kapasitas. Apalagi saat ini sudah tidak ada PPKM, mau tak mau kami yang bergerak sebagai travel agent harus menyesuaikan masyarakat yang berlibur dengan paket-paket wisata yang ditawarkan,” ujar Ketua Umum ASTINDO, Pauline Suharno, dalam program Market Review IDX Channel, Rabu (5/3/2023).
Pauline mengatakan, mudik lebaran selalu menjadi momen dimana travel agent mendapatkan keuntungan tertinggi dibandingkan dengan libur nasional lainnya seperti Natal, Tahun Baru atau libur sekolah.
Sehingga ketersediaan kapasitas menjadi salah satu aspek yang menghambat pertumbuhan penjualan. Salah satu kapasitas angkutan yang menjadi perhatian dari ASTINDO adalah penerbangan, karena tiket pesawat merupakan salah satu produk yang ditawarkan oleh travel agent. Pauline mengatakan, ketidaktersediaan atau penurunan kapasitas dapat dilihat melalui jumlah frekuensi penerbangan ke Belitung.
“Di Belitung, frekuensi penerbangan baru 4 kali, padahal sebelum Covid-19 ada 8 frekuensi penerbangan dalam 1 hari. Sementara dengan kapasitas akomodasi di Belitung yang mencapai 1.200 kamar, sangat tidak seimbang,” imbuhnya.
Pauline pun berharap armada penerbangan bisa kembali menambah jumlah penerbangan seperti sebelum Covid-19. Ia mencontohkan maskapai penerbangan Emirates yang menawarkan perjalanan ke Bali dengan kapasitas 500 orang.
“Dengan ketersediaan kapasitas penerbangan yang banyak, kami tentu bisa menambah variasi paket wisata. Jadi harapannya maskapai penerbangan atau angkutan lainnya menambah kapasitas seperti sebelum Covid-19,” pungkasnya.
(SAN)