Atasi Tekanan Inflasi, Negara-Negara Uni Eropa Usulkan Pembatasan Harga Gas
negara yang mendukung meminta Komisi Eropa segera menyusun proposal batas harga yang selanjutnya dapat didiskusikan pada pertemuan para menteri energi Uni Eropa
IDXChannel - Sejumlah negara di Eropa mulai mendorong otoritas Uni Eropa (European Union/EU) di Brussel untuk menyiapkan skema pembatasan harga gas di seluruh blok yang tersedia di wilayah tersebut. Bagi negara-negara pengusul tersebut, pembatasan harga gas diperlukan untuk menekan tren kenaikan inflasi di Benua Biru.
Namun, usulan itu memantik perdebatan diantara 27 negara Anggota EU. Sebagian negara yang mendukung meminta Komisi Eropa segera menyusun proposal batas harga yang selanjutnya dapat didiskusikan pada pertemuan para menteri energi Uni Eropa, Jumat (30/9/2022) mendatang.
"Kami mengakui upaya yang dilakukan oleh Komisi dan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menghadapi krisis. Tapi kami belum mengatasi masalah yang paling serius dari semua ini, yaitu harga grosir gas alam," tulis pernyataan resmi para pendukung pembatasan harga gas, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (27/9/2022).
Diperkirakan ada sekitar 10 negara yang sedang mempertimbangkan rencana pembatasan harga gas tersebut, diantaranya negara Belgia, Italia, Polandia, Malta, dan Yunani. Rencana tersebut diajukan kepada Komisaris Energi UE, Kadri Simson, agar pembatasan harga dapat diberlakukan untuk semua transaksi gas grosir.
Melalui pembatasan harga gas, setidaknya dapat membantu negara-negara Eropa untuk mengendalikan tekanan inflasi yang menghantam rumah tangga dan bisnis, serta dapat dirancang dengan menjamin keamanan pasokan.
Di sisi lain, Jerman, Belanda, dan Denmark menilai pembatasan harga gas dapat membahayakan keamanan pasokan dengan merusak kemampuan UE untuk menarik pengiriman gas musim dingin.
Proposal ini sedang dalam perundingan oleh negara-negara Uni Eropa dan diharapkan dapat disetujui ketika para menteri energi Uni Eropa bertemu pada hari Jumat. Sementara itu, proposal UE lainnya juga sedang dikerjakan, termasuk dukungan likuiditas untuk perusahaan energi, dan langkah-langkah ekstra untuk menurunkan harga gas.
Sejauh ini, Komisi Eropa telah mengusulkan langkah-langkah darurat untuk Uni Eropa termasuk retribusi keuntungan tak terduga pada perusahaan energi, dan pemotongan penggunaan listrik. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana