Bahlil Lahadalia Pasang Target Investasi ke RI hingga Rp1.200 Triliun di 2022
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, langsung pasang target investasi hingga Rp1.200 triliun di 2022.
IDXChannel - Guna mendongkrak pemulihan ekonomi nasional (PEN) pasca-pandemi Covid-19, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, langsung pasang target investasi hingga Rp1.200 triliun di 2022.
Adapun target realisasi investasi pada tahun 2022 sebagaimana RPJMN 2020-2024 sebesar Rp968,4 triliun. Namun, Presiden Jokowi memberikan arahan khusus agar investasi bisa digenjot dengan target Rp1.200 triliun
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/ BKPM, Indra Darmawan, mengatakan, pemulihan ekonomi menjadi modal awal untuk mencapai target investasi sebesar Rp1.200 triliun di tahun depan. Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat serta adanya kenaikan permintaan maka ekonomi akan bergerak.
"Modal awalnya adalah pulihnya ekonomi itu sendiri. Kita lihat sekarang Jakarta sudah sangat macet, daerah-daerah lain juga seperti itu. Ekonomi sudah mulai bergerak," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (30/11/2021).
Menurut dia, modal lainnya untuk mencapai target investasi tersebut adalah komitmen dari pelaku usaha yang saat ini sudah dalam tahap konstruksi yang akan berkontribusi terhadap kenaikan realisasi investasi. Selain itu ada juga perusahaan yang sudah di tahap produksi dan akan segera masuk ke tahap komersial.
"Itu juga akan menambah realisasi investasi. Ini yang akan kami kawal. Ada juga modal awal lainnya, yaitu perusahaan yang menerima insentif pajak berupa tax allowance maupun tax holiday. Itu kita tagih untuk merealisasikan investasinya," jelasnya.
Di sisi lain, pemerintah juga sudah mempunyai Satgas Percepatan Investasi yang dipimpin Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia untuk meningkatkan realisasi investasi dan kemudahan berusaha.
"Jadi itu modal awal. Ditambah lagi sekarang ada komitmen baru dari Uni Emirat Arab (UEA) sebesar Rp633 triliun," jelas Indra.
Dia melanjutkan, pada pertemuan KTT COP26 di Glasgow juga ada sektor-sektor yang berpotensi menambah realisasi investasi di Indonesia seperti energi hijau. "Jadi itu semua adalah modal awal kita bahwa realisasi investasi di tahun depan bisa tercapai," tandasnya. (TYO)