Bank Sentral Berencana Terus Naikkan Suku Bunga, Australia Terancam Resesi
Potensi resesi ekonomi di Australia meningkat gara-gara kebijakan bank sentralnya.
IDXChannel - Potensi resesi ekonomi di Australia meningkat gara-gara kebijakan bank sentralnya. Kepala Reserve Bank of Australia (RBA) Philip Lowe berencana untuk terus menaikkan suku bunga.
Survei Bloomberg menunjukkan kemungkinan resesi ekonomi di Australia naik menjadi satu dibanding tiga tahun ini. Tahun lalu, kemungkinan resesi ekonomy hanya satu dibanding empat.
Sebaliknya, di Amerika Serikat (AS) potensi resesi ekonomi sudah mulai turun.
Perputaran mengikuti lonjakan inflasi yang membuat RBA bingung, mendorong poros hawkish dan bagi pedagang untuk memperkirakan empat kenaikan lagi. Itu satu kenaikan tarif lebih dari yang diperkirakan saat ini untuk Federal Reserve.
Bagan berikut menunjukkan gambaran yang lebih suram yang terungkap di Bawah.
RBA memulai siklus pengetatan lebih lambat dari negara-negara lainnya pada Mei 2022. Lowe saat itu yakin inflasi di Australia akan mereda karena rantai pasokan membaik.
Namun, inflasi kemudian melonjak ke level tertinggi dalam 32 tahun pada akhir 2022 karena harga ditopang oleh permintaan domestik yang kuat. Pada bulan Februari, Lowe menaikkan suku bunga dan menyampaikan pesan hawkish yang mengejutkan pasa.
“Persinggungan antara mengendalikan inflasi dan resesi menjadi semakin sempit karena bank sentral sempat menunda tindakan agresif terhadap inflasi,” kata Stephen Miller, ahli strategi investasi di GSFM yang berbasis di Sydney, dilansir dari Bloomberg pada Senin (27/2/2023).
“Ketidaktahuan RBA hingga tahun 2022 berarti jalan menjadi jauh lebih sempit dari yang diperlukan.”
Analis memperkirakan perlambatan ekonomi yang tajam tahun ini, dengan data PDB untuk tiga bulan terakhir tahun 2022 akan dirilis Rabu.
(WHY)