ECONOMICS

Basuki Hadimuljono Berharap Danantara Bantu Wujudkan Proyek di IKN

Iqbal Dwi Purnama 24/02/2025 12:34 WIB

Kehadiran BPI Danantara bertujuan melakukan pengembangan investasi atas aset yang dikelola dari beberapa perusahaan negara.

Basuki Hadimuljono Berharap Danantara Bantu Wujudkan Proyek di IKN. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono berharap dengan kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara bisa membantu mewujudkan pembangunan Ibu Kota Baru.

Basuki menilai, kehadiran BPI Danantara bertujuan melakukan pengembangan investasi atas aset yang dikelola dari beberapa perusahaan negara. Investasi itu diharapkan bisa juga ditanamkan ke proyek IKN.

"Danantara itu kalau saya baca untuk melakukan investasi dari BUMN. Harapan saya dicolek sedikit ke IKN, mudah-mudahan IKN kecipratan dari program Danantara, itu harapannya saya," ujarnya usai acara Penjajakan Pasar Proyek KPBU IKN, Senin (24/2/2025).

Terkait BPI Danantara bakal berkantor di IKN, Basuki mengaku belum bisa memastikan. Sebab, belum ada pembahasan lebih jauh terkait BPI Danantara yang akan berkantor di IKN.

"Kalau itu belum tahu (kantor Danantara di IKN)," kata Basuki.

Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan BPI Danantara pada Senin 24 Februari 2025 di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta.

Bersamaan dengan itu, Presiden Prabowo juga sekaligus meluncurkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha milik Negara dan peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola badan pengelola investasi daya anagata nusantara. Regulasi menjadi landasan hukum berdirinya BPI Danantara.  

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim pada Siang Hari ini Senin tanggal 24 Februari 2025 saya Presiden Republik Indonesia meluncurkan badan pengelola investasi daya anagata Nusantara (Danantara) Indonesia," kata Prabowo.

Turut hadir dalam peluncuran tersebut, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-13 Ma'ruf Amin, dan Wakil Presiden ke-11 Boediono.

(NIA DEVIYANA)

SHARE