Bebas Visa bagi 159 Negara Dihentikan Sementara, Bagaimana Dampaknya?
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisman dari Januari sampai April di tahun ini, mencapai 3,2 juta.
IDXChannel - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjelaskan terkait dampak penghentian sementara Bebas Visa Kunjungan (BVK) 159 negara untuk masuk ke Indonesia.
"Judulnya tentang penghentian sementara bebas visa kunjungan untuk negara, pemerintah, wilayah administratif, khusus suatu negara dan identitas tertentu untuk dampaknya terhadap pariwisata itu harus kita lihat lagi," ujar Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya dalam Weekly Brief with Sandi Uno secara virtual, Senin (26/06/2023).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisman dari Januari sampai April di tahun ini, mencapai 3,2 juta. Apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya di periode yang sama, terjadi kenaikan sekitar 394 persen.
"Jika dilihat dari target 8,5 juta, tabungan kita di Januari atau pencapaian kita di Januari-April ini sudah 37 persen. Kalau dilihat target atas 3,9 juta. Tapi kalau lihat target bawah di 6 juta Januari sampai April, itu sudah mencapai 52 persen. Itu kalau kita bicara data," tuturnya.
Ia menambahkan, jika nantinya bebas visa diberlakukan kembali, maka akan diperhatikan pula hal-hal lainnya, yaitu seperti aspek resiprokal yang mana kebijakan tersebut akan diberikan kepada negara dan memerhatikan aspek keamanan.
"Penghentian sementara Bebas Visa Kunjungan disahkan pada 7 Juni 2023, jadi belum lama, sehingga kita memang baru melihat dampaknya setelah 3 bulan ke depan," ujar Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf, Cecep Rukendi.
Cecep mengatakan nantinya akan ada rapat bersama dengan kemenkumham dan kemenhub, terkait dengan pencabutan sementara bebas visa kunjungan. Sehingga keputusan yang diambil bisa lebih bijak, sekaligus melihat dampaknya terhadap jumlah kunjungan wisman ke Indonesia. (NIA)