ECONOMICS

Begini Jurus Bapanas Penuhi Target Swasembada Gula di Indonesia

Avirista M/Kontributor 06/05/2023 15:10 WIB

Upaya swasembada gula terus dilakukan Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) dengan menciptakan inovasi varietas tebu unggul.

Begini Jurus Bapanas Penuhi Target Swasembada Gula di Indonesia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Upaya swasembada gula terus dilakukan Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) dengan menciptakan inovasi varietas tebu unggul yang merangkul berbagai sektor dengan target memenuhi kebutuhan gula di Indonesia.

“Saat ini kebutuhan gula di Indonesia mencapai 3,2 juta sampai 3,4 ton per tahunnya, sedangkan produksi dalam negeri hanya berkisar 2,6 juta ton per tahunnya. Angka itu berdasarkan data pada bulan Oktober 2022 hingga Januari 2023, dilihat dari neraca komoditas, jelas Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo saat ditemui di Pabrik Gula (PG) Krebet Bululawang, Kabupaten Malang, Sabtu (6/5/2023).

Dijelaskan Arief, setidaknya diperlukan 991 ribu ton. Tetapi, angka ini setiap tiga bulan. Ia juga menerangkan bahwa neraca komoditas tersebut akan direview, bersama Kemenko dan kementerian lembaga.

Melihat kebutuhan tersebut, diakui Arief, bahwa gula menjadi salah satu komoditas strategis yang kebutuhannya terus dianalisis tiap periodenya atau tiga bulan sekali. “Jadi setelah ini kita akan review, giling ini, berapa, semester dua berapa," tambahnya.

Arief juga menyebut Indonesia saat ini masih tergantung dengan gula impor dari luar negeri. Namun ke depan varietas tebu dalam negeri yang untuk diharapkan mampu terus ditingkatkan sehingga swasembada gula bisa tercapai.

"Jadi mungkin ini lintas sektoral, kita tidak bisa swasembada langsung ya, seperti niup. harus disiapkan lahannya, bibitnya, kemudian bagaimana tahun depan, tadi kita bicara soal varietas unggul, yang harusnya 5 tahun kemudian katun, yang itu harusnya, kita sekarang sudah belasan ini. jadi produktifitasnya juga di bawah. Jadi semua tentunya harus berkolaborasi," imbuh Arief.

Meski demikian, dirinya memastikan impor gula tak akan mempengaruhi harga beli bagi petani tebu. Faktor penting lainnya yakni penyiapan lahan tebu sebesar 700 ribu hektar yang telah dibicarakan dengan Kementerian BUMN dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Untuk swasembada sendiri, terang Arief, sebenernya pemerintah harusnya mulai menyiapkan sampai dengan 700 ribu hektar hitungannya dan kemarin sudah diinisiasi oleh menteri BUMN. Tentunya dengan presiden untuk menyiapkan bagaimana supaya kita bisa menyiapkan onfarm sampai off farm.

"Jadi enggak bisa sepotong-potong, harus holistik mulai dari produksinya disiapkan sampai dengan off farm pabriknya," tandasnya. (FHM)

SHARE