ECONOMICS

Berkualitas Mumpuni, Industri Buah Lokal RI Mampu Penuhi Permintaan Pasar Global

Advenia Elisabeth/MPI 01/03/2022 12:07 WIB

Industri pengolahan buah dalam negeri sudah mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri terutama dari segi kualitas. 

Berkualitas Mumpuni, Industri Buah Lokal RI Mampu Penuhi Permintaan Pasar Global

IDXChannel - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika mengemukakan, industri pengolahan buah dalam negeri sudah mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri terutama dari segi kualitas. 

"Saat ini, di Indonesia terdapat enam industri pengolahan buah antara skala kecil dan menengah, dengan total kapasitas produksi sebasar 5.500 ton per tahun. Sementara itu, di sektor hilirnya, terdapat 41 perusahaan dengan total kapasitas produksi mencapai 430.000 ton per tahun," terang Putu, Selasa (1/3/2022).

Dengan demikian, kata dia, Kemenperin akan senantiasa mendukung pelaku industri pengolahan buah untuk memperluas pasar ekspornya. Hal ini karena industri pengolahan buah memiliki kontribusi yang signifikan bagi sektor manufaktur, terutama industri agro.

Putu menjelaskan, pada tahun 2021, nilai ekspor industri pengolahan hortikultura, yang di dalamnya termasuk industri pengolahan buah, mencapai USD383 juta. Nilai tersebut meningkat 22,79% dibanding tahun sebelumya sebesar USD312 juta.

“Beberapa industri pengolahan buah sudah berorientasi ekspor semenjak awal mula berdiri. Bahkan, pada tahun 2021 nilai ekspor industri agro mencapai USD64,55 miliar, yang di antaranya juga disumbang oleh industri pengolahan buah,” kata Putu.

Salah satu perusahaan yang patut diapresiasi adalah PT Fruit Ing Indonesia karena telah mengembangkan pasarnya ke beberapa negara tujuan ekspor seperti Spanyol, Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.

“Berarapa waktu lalu, kami telah melakukan kunjungan kerja ke PT Fruit Ing Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Kami melihat langsung proses produksi di sana cukup baik, dengan standar dan teknologi yang digunakan. Kami juga mengapresiasi karena perusahaan ini mampu menembus pasar dari negara-negara yang terkenal dengan persyaratan yang ketat,” paparnya.

Dalam produksinya, menurut Putu, industri pengolahan buah dalam negeri pada umumya sudah bermitra dengan kelompok petani atau koperasi buah lokal untuk mendapatkan bahan bakunya.

Kemitraan merupakan salah satu bentuk upaya industri dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku, meningkatkan pemanfaatan dan nilai tambah sumber daya lokal serta ikut berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani.

“Kami dari pemerintah mendorong industri pengolahan buah dalam negeri untuk menjalin kemitraan dengan petani lokal untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung program substitusi impor,” ujar Putu.

(NDA)

SHARE