Bos Agrinas Pede Pengangguran Bisa Turun usai Ambil Alih Lahan Sawit Duta Palma
PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), optimistis bisa membuka lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran usai ambil alih lahan sawit dari Duta Palma.
IDXChannel - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan dan konsultansi konstruksi, PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), optimistis bisa membuka lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran.
Itu karena perusahaan resmi mengambil alih lahan perkebunan kelapa sawit 221.000 hektare (ha) dari PT Duta Palma Group. Adapun, lahan perkebunan sawit merupakan barang bukti dan sitaan Kejagung atas perkara TPPU yang melibatkan Duta Palma Group.
Duta Palma Group saat ini berstatus sebagai tersangka korporasi dalam dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) perihal kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Perkara ini tengah ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).
Direktur Utama Agrinas Palma Nusantara Letjen TNI Purn. Agus Sutomo mengatakan, perkebunan kelapa sawit seluas 221.000 hektare merupakan aset negara yang disita Kejagung. Lalu, pengelolaannya dititipkan atau dialihkan dari Duta Palma Group ke Agrinas Palma Nusantara.
“Kami Agrinas Palma Nusantara mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Jenderal Purnawirawan Prabowo Subianto, dan seluruh pejabat negara yang telah memberikan amanah kepada kami untuk mengelola barang titipan atau telah pengambilalihan kembali aset negara,” ujar Agus Sutomo saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
“Dikelola negara dalam hal ini dititipkan untuk dikelola oleh PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), dalam hal ini kami,” ujar dia.
Dia memastikan, setelah Agrinas Palma ambil alih 221.000 ha lahan sawit, perusahaan bakal melaksanakan optimalisasi pengelolaan. Keberlanjutan bisnis ini menjadi bagian dari strategi mendorong swasembada energi di tanah air.
Lalu, ditargetkan mengurangi angka kemiskinan lantaran jumlah pengangguran diyakini bisa ditekan.
“Ini sekaligus mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, serta menyejahterakan rakyat Indonesia,” kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)