Bos BCA Tegaskan Peran Penting Perempuan dalam Perbankan dan Ekonomi Indonesia
persentase pekerja perempuan di BCA mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan.
IDXChannel - Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja, menegaskan peran penting perempuan dalam industri perbankan nasional, sebagai bagian tak terpisahkan dari perekonomian di Indonesia.
"BCA siap mendukung kesetaraan perempuan Indonesia untuk berkontribusi aktif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memajukan budaya, pendidikan, kesehatan dan perekonomian," ujar Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja, Rabu (7/3/2024).
Hal tersebut disampaikan Jahja, saat menyambut rombongan Finalis Puteri Indonesia 2024 yang berkunjung ke Menara BCA, di Jakarta, sebagai bagian dari kerja sama strategis antara kedua pihak, yang telah terjalin sejak 2023 lalu.
Selain itu, menurut Jahja, kerja sama ini juga merupakan wujud nyata komitmen BBCA dalam meningkatkan inklusivitas dan mengoptimalisasi peran perempuan dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Di hadapan 42 Finalis Puteri Indonesia 2024, Jahja juga berbagi pengalaman dan pemahaman mengenai perkembangan ekonomi dan perbankan nasional secara keseluruhan.
Turut mendampingi Jahja, yaitu Direktur BCA Antonius Widodo, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk Bingar Egidius Situmorang, Direktur PT Mustika Ratu Tbk Jodi Andrea, dan Head of Promotion PT Mustika Ratu Tbk Tetty Sri Nurhayati.
"Kami bangga dapat kembali mendukung Yayasan Puteri Indonesia di tahun ini. Sebagai bagian dari perbankan nasional, kami menyadari peran penting perempuan dalam perekonomian di Indonesia," tutur Jahja.
Dalam rangkaian kegiatan ini, 42 finalis hadir mendengarkan sharing terkait perkembangan ekonomi dan perbankan nasional oleh Jahja, sekaligus melakukan banking tour ke kantor cabang untuk melihat langsung operasional perbankan di BCA, dari transaksi hingga pelayanan kepada para nasabah.
"Masing-masing produk yang disediakan oleh BCA memiliki keistimewaan masing-masing yang menjawab kebutuhan para nasabah. Bagi nasabah yang menginginkan capaian short term, di BCA tersedia mulai dari tabungan, deposito, hingga layanan Welma. Pilihan produk tentu kami kembalikan ke para nasabah. BCA senantiasa memfasilitasi nasabah kami dengan layanan terbaik," ungkap Jahja.
Tak hanya itu, Jahja juga menyatakan bahwa pihaknya juga turut mendukung lingkungan kerja yang inklusif dengan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap individu untuk berkembang dan memberikan kontribusi di perusahaan.
Sepanjang 2023, persentase pekerja perempuan di BCA mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan. Selain Puteri Indonesia 2024, BCA juga pernah memberikan dukungan sponsor untuk kontes kecantikan serupa yaitu Miss Grand Indonesia 2018.
Wujud komitmen BCA terhadap pemberdayaan perempuan tidak berhenti di situ. Melalui peningkatan akses perempuan terhadap pembiayaan, BCA terus mendorong terciptanya keadilan dan kesetaraan dalam masyarakat. Antara lain, pada 2023, penyaluran UMKM entrepreneur perempuan mencapai Rp14,8triliun, meningkat 20,2 persen YoY dengan jumlah 44.465 debitur.
Selain itu, BCA berkolaborasi dengan Perkumpulan Warna Alam Indonesia (Warlami) untuk kembali mendampingi 28 perempuan penenun di TTS yang berasal dari suku Swapraja Amanatun, Swapraja Amanuban, dan Swapraja Mollo. BCA juga melakukan penguatan kapasitas membatik kepada 15 pembatik perempuan di Desa Wisata Kampong Melayu BML, Kalimantan Barat.
Melalui BCA Syariah, perusahaan setiap tahun mengadakan program WEpreneur yang mendukung perempuan pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas usahanya. BCA meyakini bahwa dengan memberikan akses perempuan untuk berkarya, BCA dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia dari segi ekonomi, sosial, dan budaya.
"Ke depan, kami akan terus memperluas akses terhadap layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk perempuan, masyarakat pedesaan, dan kelompok yang masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan perbankan," tegas Jahja. (TSA)