ECONOMICS

Bukan Garuda (GIAA), Apa Maskapai Penerbangan Pertama Milik Indonesia?

Shifa Nurhaliza 24/06/2022 10:44 WIB

Maskapai penerbangan pertama milik Indonesia ternyata bukanlah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Bukan Garuda (GIAA), Apa Maskapai Penerbangan Pertama Milik Indonesia? (Foto: Maskapai Penerbangan Pertama Milik Indonesia)

IDXChannel - Maskapai penerbangan pertama milik Indonesia ternyata bukanlah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Sebelum emiten dengan kode saham GIAA lahir, sudah terdapat maskapai penerbangan bernama Indonesian Airways yang beroperasi secara komersil.

Sejarah Pesawat Dakota RI-001 Seulawah

Maskapai pertama milik Indonesia adalah Dakota RI-001 Seulawah. Pesawat ini merupakan pesawat angkut yang merupakan pesawat pertama yang dimiliki oleh Republik Indonesia. Pesawat Dakota dengan nomor sayap RI-001 bernama Seulawah itu dibeli dengan sumbangan dari masyarakat Aceh. 

Pesawat Dakota RI-001 Seulawah merupakan cikal bakal berdirinya maskapai penerbangan komersial pertama, Indonesia Airways. Pesawat ini berjasa sangat baik pada awal perjuangan pembentukan negara Indonesia. Pesawat Dakota DC-3 Seulawah  memiliki panjang badan pesawat 19,66 meter dan lebar sayap 28,96 meter, ditenagai oleh dua mesin Pratt & Whitney seberat 8.030 kg dan mampu terbang dengan kecepatan maksimum 346 km per jam.

Eksistensi Indonesia Airways tidak terlepas dari pembelian pesawat Dakota dengan nomor registrasi RI-001 yang kemudian dikenal dengan RI-001 Seulawah. Mengutip situs resmi TNI AU, pesawat ini dibeli dengan dana Dakota yang dibentuk atas ide KSAU Komodor Udara S Suryadarma.

Pihak kantor kemudian menyiapkan sekitar 25 sampel pesawat Dakota. Kemudian Kepala Biro Propaganda TNI AU, OMU I J. Salatun, diinstruksikan mengikuti Presiden Soekarno ke Sumatera untuk menggalang dana.

Pada tanggal 16 Juni 1948, di Hotel Aceh, Presiden Soekarno berhasil membangkitkan patriotisme rakyat Aceh. Berkat panitia yang diketuai Djuned Yusuf dan Said Muhammad Alhabsji, sumbangan dari masyarakat Aceh berhasil terkumpul setara dengan 20 kg emas. 

Uang ini kemudian digunakan untuk membeli pesawat Dakota dan menjadi pesawat angkut pertama yang dimiliki bangsa Indonesia. Pesawat Dakota sumbangan masyarakat Aceh itu kemudian diberi nama Dakota RI-001 Seulawah. Seulawah sendiri berarti "Gunung Emas".

Kehadiran Dakota RI-001 Seulawah mendorong dibukanya jalur udara Jawa-Sumatera, termasuk ke luar negeri. Pada November 1948, Wakil Presiden Mohammad Hatta mengunjungi Sumatera dengan jalur Maguwo-Jambi-Payakumbuh-Kutaraja-Payakumbuh-Maguwo. 

Di Kutaraja, pesawat itu digunakan untuk menyemangati penerbangan para pemimpin Aceh dan membagikan selebaran. Pada tanggal 4 Desember 1948, pesawat tersebut digunakan untuk mengangkut taruna angkatan laut dari Payakumbuh ke Kutaraja, serta untuk foto udara di atas Gunung Merapi. (SNP)

SHARE