ECONOMICS

Bukan Lagi Pandemi, Menkeu Ungkap Empat Faktor yang Mengancam Ekonomi

Nia Deviyana 31/08/2022 11:23 WIB

Ancaman ekonomi kini telah bergeser ke empat hal, yaitu inflasi, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga, potensi krisis utang global, dan stagflasi.

Bukan Lagi Pandemi, Menkeu Ungkap Empat Faktor yang Mengancam Ekonomi. Foto: MNC Media

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi covid-19 bukan lagi menjadi faktor yang mengancam perekonomian.

Adapun ancaman ekonomi kini telah bergeser ke empat hal, yaitu inflasi global yang melonjak, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga, potensi krisis utang global, dan stagflasi. Empat hal tersebut membuat pemerintah berada pada pilihan dilematis dalam membuat kebijakan.

"Karena demand side itu pulih lebih cepat dibandingkan respons dari supply-nya, menyebabkan terjadinya inflasi yang merangkak sangat cepat," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (31/8/2022).

Inflasi, kata Sri Mulyani, juga didorong perang Rusia-Ukraina yang merupakan lumbung dari pangan, pupuk, dan energi. 

"Inilah yang menjelaskan mengapa inflasi di negara maju menjadi tertinggi sepanjang sejarah. Selama hampir satu dekade, inflasi negara maju itu mendekati nol, jadi ini menjadi salah satu perubahan yang sangat ekstrem," papar Sri Mulyani.

Untuk mengendalikan inflasi, negara-negara maju melakukan pengetatan likuiditas dan menaikkan suku bunga, yang dampaknya berimbas pada pelemahan ekonomi.

Kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas berpotensi menciptakan krisis utang pada negara-negara yang memiliki rasio utang publik di atas 60% hingga 100%, serta negara dengan revolving (refinancing) risk tinggi. 

"IMF memperkirakan ada 60 negara dalam posisi vulnareble," kata dia.

Dengan inflasi dan respons berbagai negara dalam menghadapinya, dunia dihadapkan pada potensi stagflasi.

"Ini yang nantinya akan menimbulkan kerumitan dalam pemilihan-pemilihan kebijakan di setiap negara," pungkas Sri Mulyani. (NIA)

SHARE